Selasa 02 Oct 2018 17:18 WIB

Guru di Kabupaten Landak Dapat Pelatihan Pembelajaran HOTS

Pembelajaran HOTS merevitalisasi cara berpikir para guru.

Guru di kabupaten Landak, Kalimantan Timur mendapat pelatihan bertajuk 'Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Berbasis HOTS'.
Foto: kmp
Guru di kabupaten Landak, Kalimantan Timur mendapat pelatihan bertajuk 'Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Berbasis HOTS'.

REPUBLIKA.CO.ID, LANDAK -- Guru di kabupaten Landak, Kalimantan Timur mendapat pelatihan bertajuk 'Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Berbasis HOTS' (higher order thinking) yang diprakarsai Kemendikbud bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA. Wilayah Kab. Landak, Kalimantan Timur menjadi titik pertama yang disinggahi tim dari Jakarta. Pelatihan berlangsung tanggal 1-4 Oktober.

HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, meliputi cara berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Klinik Pendidikan MIPA yang berada dibawah naungan Yayasan Guru Bangsa Manusia (GBM) menjadi pelaksana dari program pelatihan yang diprakarsai Kemendikbud ini. Kegiatan yang diperuntukkan bagi guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan meningkatkan kualitas para guru dalam mengajar matematika berbasis HOTS.

Pada kesempatan tersebut, dihadiri pula Kepala Dinas Pendidikan Kab. Landak Aspansius yang membuka acara pelatihan secara resmi di hadapan 40 peserta pelatihan yang terdiri dari guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Aspansius mengaku bersyukur dan menyambut baik pelatihan yang digagas Kemendikbud RI bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA. “Ini adalah proses untuk merevitalisasi cara berpikir para guru matematika agar kembali ke hakikat sebagai seorang guru yang sesungguhnya dalam mendidik putra-putri bangsa,” kata Aspansius.

Dia mengatakan peningkatan kemampuan guru matematika berbasis HOTS memang sangat penting, khususnya di Kab. Landak. Dia pun berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan dan tidak terhenti di pelatihan saja. Sebab, hasil prestasi belajar siswa ini adalah potret hasil kinerja para guru, inilah yang harus direnungkan bersama.

“Apabila guru memiliki kinerja yang baik dengan penuh keikhlasan dalam mengabdi. Maka, saya optimis hasil prestasi siswa pun dengan sendirinya akan baik,” kata Aspansius.

Secara umum, ada tiga fokus utama tim KPM dalam membina guru- uru di Kab. Landak. Pertama, meningkatkan motivasi kinerja dengan cara berpikir suprarasional. Kedua, pengenalan metodologi pembelajaran berbasis HOTS sesuai dengan Kurikulum 2013. Ketiga, proses pendampingan, baik guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi dibidang matematika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement