Sabtu 19 Aug 2017 12:46 WIB

Ilmuwan Temukan Keju Tertua di Dunia

Tim juga menemukan keberadaan bakteri Brucella melitensis dalam keju.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog menemukan keju tertua di dunia. Keju ini ditemukan di makam berusia 3.000 tahun di Mesir.

Para arkeolog dari Universitas Catania di Italia dan Universitas Kairo di Mesir membuat penemuan yang tidak terduga itu ketika sedang menggali makam Ptahmes, seorang wali kota Memphis di Mesir selama abad ke-13 SM.

Keju ditemukan terbungkus kanvas di dalam botol yang pecah. Ilmuwan menduga ini kemungkinan keju tertua yang pernah ditemukan. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Analytical Chemistry mendeskripsikan makanan kuno itu sebagai 'residu padat' tertua yang pernah ditemukan. Keju ini dibuat dari campuran domba atau kambing dengan susu sapi.

Ilmuwan Temukan Sisa Peradaban Suku Maya Berusia 7.000 Tahun

 

Paul Kindstedt, seorang profesor di University of Vermont yang mempelajari kimia dan sejarah keju mengatakan keju purba itu mungkin sama dengan keju pada umumnya namun benar-benar asam.

"Keju ini mungkin memiliki kelembapan yang tinggi. Keju ini tidak tahan lama dan akan mudah rusak dengan sangat cepat," kata dia.

Tim juga menemukan keberadaan bakteri Brucella melitensis dalam keju. Brucella melitensis menyebabkan penyakit brucellosis yang jarang tetapi sangat menular.

Penyakit ini juga dikenal sebagai demam Malta, yang dapat menginfeksi manusia maupun hewan. Gejalanya berupa demam, lemah dan nyeri sendi. Temuan ini sekaligus menjadi bukti keberadaan bakteri Brucella melitensis sudah ada di Mesir sejak 3.000 tahun lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement