Rabu 20 Jul 2022 14:11 WIB

Arkeolog Temukan Tulang Berusia 1,4 Juta Tahun, Diduga Kerabat Manusia Pertama di Eropa

Tulang rahang atas kuno ditemuka pada bulan Juni di Spanyol.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilmuwan menemukan tulang rahang atas kuno pada bulan Juni di Sima del Elefante. Tulang ini diduga berusia 1,4 juta tahun.
Foto: Susana Santamaria via live science
Ilmuwan menemukan tulang rahang atas kuno pada bulan Juni di Sima del Elefante. Tulang ini diduga berusia 1,4 juta tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fitur wajah khas seseorang yang mungkin merupakan kerabat manusia purba tertua yang diketahui di Eropa terungkap di Spanyol. Ilmuwan menemukan tulang rahang atas kuno pada bulan Juni di Sima del Elefante.

Situs yang yang diartikan sebagai “lubang gajah” dalam bahasa Spanyol, adalah situs arkeologi di Pegunungan Atapuerca dekat Burgos di Spanyol utara yang terkenal dengan koleksi fosilnya yang luas. 

Baca Juga

Para peneliti menjelaskan bahwa tengkorak yang terfragmentasi itu dianggap sebagai yang tertua dari jenisnya yang pernah ditemukan di Eropa. Temuan berisi gigi dan sebagian dari tulang rahang atas hominid yang hidup sekitar 1,4 juta tahun yang lalu. 

Menurut The Australian Museum, istilah "hominid" mengacu pada semua anggota silsilah manusia dan kera besar saat ini dan yang sudah punah, termasuk manusia modern dan nenek moyang manusia paling awal, simpanse, dan gorila.

Fosil hominid paling awal yang diketahui ditemukan di Eropa berusia 1,2 juta tahun ketika ditemukan di Sima del Elefante pada tahun 2008. Menurut sebuah studi tahun 2012 yang dicetak di British Dental Journal, penemuan itu mencakup beberapa fragmen tulang dan bagian mandibula, atau tulang rahang bawah.

Para peneliti tidak mengharapkan untuk menemukan fosil yang lebih tua dari yang sudah ditemukan di situs tersebut. 

Dilansir dari surat kabar harian Spanyol El Pas, tulang rahang atas ditemukan oleh edgar Téllez, seorang mahasiswa doktoral di National Center for Research on Human Evolution di Burgos. Ditemukan sekitar 2 meter lebih dalam di tanah liat daripada fosil yang ditemukan pada tahun 2008.

Ahli paleoantropologi berpikir tulang rahang atas memiliki ciri-ciri yang menonjolkan evolusi wajah manusia, sebanding dengan penemuan fosil sebelumnya.

"Di rahang atas ini juga ada proyeksi vertikal, seperti pada rahang bawah yang ditemukan pada (2008), yang bisa menunjukkan bahwa wajah modern ini sudah ada saat ini," kata Téllez.

Menurut Téllez dan timnya, tulang itu mungkin milik orang yang lebih dekat hubungannya dengan orang Eropa modern daripada primata mirip kera, seperti Homo habilis, spesies manusia purba yang punah dari Afrika yang berasal dari zaman Pleistosen (2,6 juta tahun yang lalu hingga 11.700 tahun yang lalu). 

Menurut sebuah studi tahun 1999 yang diterbitkan dalam Journal of Human Evolution, fosil tersebut mungkin berasal dari Homo antecessor yang posisinya dalam silsilah manusia masih diperdebatkan tetapi mungkin merupakan kerabat dekat manusia kontemporer dan Neanderthal. 

Menurut John Hawks, seorang antropolog di University of Wisconsin-Madison yang tidak terlibat dalam penggalian saat ini, temuan baru menyoroti populasi yang pernah tinggal di wilayah ini.

“Kami belum tahu persis di mana bagian rahang atas ini akan cocok, dan akan membutuhkan banyak pekerjaan dan perbandingan bagi tim itu untuk menentukan (ini),” kata Hawks. 

Usia sebenarnya tulang rahang atas dan hubungannya dengan fosil lain yang ditemukan di sana perlu ditentukan dengan penyelidikan lebih lanjut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement