Rabu 04 Apr 2018 09:47 WIB

Slow Motion Geser Popularitas Boomerang di Instagram

Tren konten media sosial berkembang sesuai teknologi smartphone.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Pengguna Samsung S9 mengambil video dengan smartphone-nya.
Foto: EPA
Pengguna Samsung S9 mengambil video dengan smartphone-nya.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Bagi mereka yang doyan bermain media sosial terutama Instagram pasti tidak asing dengan berbagai fitur-fitur unik di dalamnya. Sedikit menengok ke belakang, tempelan stiker lucu menyerupai binatang sempat digemari oleh pengguna Instagram. Namun demam stiker lucu lambat laun mereda dan digantikan dengan demam video ala boomerang.

Seiring berjalannya waktu setelah video boomerang membanjiri linimasa, sekarang fitur ini juga mulai ditinggalkan pengguna karena sudah jenuh. Menurut fotografer David Soong, konten video yang dibumbui efek gerakan lambat atau slow motion akan menggeser popularitas video boomerang. "Ke depan tren konten media sosial akan bergeser ke video slow motion bahkan super slow motion. Apalagi kini banyak smartphone sudah dibekali fitur slow motion," jelasnya saat mengisi media workshop di Lombok Tengah, belum lama ini.

Di era sebelum ada smartphone yang dilengkapi fitur slow motion, membuat video gerak lambat adalah pekerjaan yang rumit dan mahal. "Dulu membuat video slow motion, ribet. Butuh kamera dan peralatan penunjang lain yang mahal. Gambar yang sudah direkam masih harus ditambahi latar suara musik. Laptop untuk mengedit harus bisa diajak kerja cepat," papar pendiri Axioo Photography dan Sweet Escape tersebut.

Akan tetapi seiring perkembangan teknologi, kini orang tak perlu lagi menenteng seabrek piranti besar dan mahal demi menciptakan video slow motion. Dengan smartphone seukuran genggaman tangan ditambah sedikit latihan, siapapun bisa memproduksi video slow motionnya masing-masing.

David menyebut smartphone favoritnya adalah Samsung S9+ yang belum lama ini dirilis di Tanah Air. Bukan tanpa sebab ia memilih gawai besutan raksasa teknologi asal Korea Selatan itu. Menurut David, banyak smartphone bisa menghasilkan video slow motion namun hanya Samsung S9+ yang mampu menciptakan efek super slow motion.

Apa beda antara kedua fitur tersebut? Dengan slow motion, kamera akan menangkap gambar dengan kemampuan 240 frame per second (fps). Sedangkan bila menggunakan fitur super slow motion, gambar yang bisa ditangkap mencapai 960 fps. Selain itu, Samsung S9+ memungkinkan penggunanya bisa langsung mengedit dan menambahkan lagu di video yang direkam.

Super slow motion ini menangkap gerak real moment yang berlangsung selama 0,2 detik dan melambatkannya hingga menjadi enam detik. "Hasilnya akan diperoleh efek dramatis kendati yang direkam hanya aktivitas biasa sehari-hari seperti meloncat ke kolam renang atau berlari-lari," ungkap pria yang sudah lebih dari 15 tahun berkecimpung di dunia fotografi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement