REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pentingnya pemberian gawai seperti jam pintar alias smartwatch untuk dipakai anak memang masih diperdebatkan. Namun, ada negara yang terang-terangan melarang penjualan dan pemakaiannya.
Pihak berwenang Jerman melarang penjualan jam pintar untuk anak karena alasan privasi. Badan Jaringan Federal negara itu bahkan mendesak orang tua yang anaknya terlanjur memiliki perangkat untuk menghancurkan benda tersebut.
Presiden Badan Jaringan Federal Jerman Jochen Homann menjelaskan, melalui sebuah aplikasi, orang tua dapat menggunakan jam tangan pintar untuk mendengarkan lingkungan anak-anak. Meski tanpa disadari, perangkat dianggap sebagai sistem transmisi yang tidak sah.
"Menurut penelitian kami, jam tangan orang tua juga terkadang digunakan untuk mendengarkan guru di kelas," kata Homann, dikutip dari laman Ubergizmo.
Badan tersebut telah mengambil tindakan terhadap beberapa perusahaan yang menawarkan jam pintar untuk anak di internet. Mereka juga mendesak sekolah untuk lebih memperhatikan perangkat sejenis yang digunakan oleh siswa.
Belum diketahui apakah anak-anak yang memakai smartwatch untuk orang dewasa juga mendapat pelarangan serupa. Akan tetapi, ini bukan pertama kalinya perangkat pintar yang ditujukan untuk anak-anak mendapat kecaman terkait masalah privasi di Jerman.
Awal 2017, Jerman melarang penjualan smartdoll alias boneka cerdas. Bulan lalu, perusahaan mainan Mattel membatalkan kehadiran smart speaker setelah dicecar pertanyaan soal penyimpanan dan perlindungan data yang mungkin terkumpul via perangkat.