Ahad 13 Aug 2017 20:34 WIB

Klinik Pendidikan MIPA Gelar OMSI

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala Direktur Klinik Pendidikan MIPA Raden Ridwan Hasan Saputra
Foto: MGROL75
Kepala Direktur Klinik Pendidikan MIPA Raden Ridwan Hasan Saputra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Klinik Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Bogor menggelar Kompetisi Matematika dan Sains Indonesia (OMSI) sebagai wujud kontribusi dalam menjaring bibit unggul Indonesia. Lembaga itu telah mencetak banyak murid yang mengikuti kompetisi hingga tingkat dunia.

Quality Control Klinik Pendidikan MIPA, H Mohammad Arodhi memaparkan, kegiatan tersebut diperuntukkan bagi siswa kelas lima dan enam sekolah dasar. Tujuannya tujuannya untuk menjaring pelajar berbakat dalam bidang MIPA.

"Tahun ini merupakan tahun ke-2 bagi Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menyelenggarakan OMSI. Perbedaan pelaksaan OMSI dari tahun sebelumnya adalah dari materi tes yang disediakan," jelas Arodhi dalam keterangan tertulisnya, Ahad (13/8) sore.

OMSI yang akan diadakan pada Minggu 20 Agustus 2017 mendatang, memiliki materi terbaru. Pada tahun ini, materi Matematika dan IPA digabung menjadi satu. Sedangkan pada tahun sebelumnya dibedakan berdasarkan kemampuan Matematika atau IPA. Format kompetisi OMSI kedua ini bukan hanya mencetak jawara dari salah satu materi saja, melainkan jawara Matematika dan IPA.

Kepala Divisi Pelatihan dan Lomba Klinik Pendidikan MIPA, Taufik Hidayah, pada kesempatan yang sana menjelaskan tentang rangkaian kegiatan OMSI. "Lomba dimulai dari babak penyisihan 20 Agustus 2017, pengumuan pemenang penyisihan dapat dilihat di Republika Online 12 September 2017, dan pelaksanaan babak final Oktober 2017. Pendaftaran untuk babak penyisihan ditutup sampai, Kamis 17 Agustus 2017," papar dia.

Peserta kompetisi peserta, diharuskan menyelesaikan soal dalam waktu 90 menit, dan pelaksanaan kegiatan tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, seperti, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan wilayah lainnya. 

"Dari aspek biaya pendaftaran, Klinik Pendidikan MIPA menetapkan biaya 'Seikhlasnya' artinya sesuai kemampuan, bagi peserta yang ingin mengikuti kompetisi OMSI ini," tutur Taufik. 

Untuk menambah semangat kompetisi, pada babak final panitia telah menyediakan hadiah atau penghargaan kepada peserta yang memperoleh nilai terbaik, diantaranya, medali emas, medali perak, medali perunggu, uang pembinaan dengan total puluhan juta rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement