Jumat 07 Jul 2017 09:27 WIB

Arkeolog Temukan Kentang Tumbuk Berusia 10 Ribu Tahun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Tentang tumbuk berusia 10 ribu tahun ditemukan di Utah.
Foto: University of Utah
Tentang tumbuk berusia 10 ribu tahun ditemukan di Utah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika biasanya objek penemuan dalam penelitian arkeologi berupa tulang atau benda-benda bersejarah masa lampau, para arkeolog kali ini baru saja menemukan kentang prasejarah yang diperkirakan usianya mencapai 10.900 tahun di Utah.

Dalam temuan yang ditulis dalam jurnal PNAS, para peneliti lebih tepatnya menemukan butir tepung dari jenis tanaman Solanum jamesii. Jenis tanaman ini menghasilkan kentang liar berukuran kecil. Penemuan ini dapat membantu bagaimana membuat kentang saat ini lebih tahan pada musim kemarau dan juga tahan terhadap penyakit.

Selain itu, penemuan ini juga memberikan pandangan baru bagi para sejarawan terkait teknik dan metode memasak yang digunakan oleh nenek moyang di Amerika Utara.

"Kentang ini bisa menjadi penemuan yang penting terkait jenis tanaman yang bisa menjadi sumber makanan di masa depan," ujat pemimpin peneliti Lisbeth Louderback daei Universitas Utah.

Kentang dari Solanum jamesii berbeda dari kentang yang sering kita konsumsi pada saat ini. Kentang yang ada sekarang berasal dari jenis tanaman Solanum tuberosum yang merupakan tanaman dari daerah Amerika Selatan 7000 tahun lalu.

Meski jarang, kentang Solanum jamesii masih tumbuh dan dikonsumsi oleh masyarakat Utah saat ini. Hanya saja, tidak banyak masyarakat yang menyadari sejarah dari kentang berusia puluhan ribu ini.

Saat ditemukan, posisi kentang ini sedang berada di atas alat masak yang terbuat dari batu. Ketika diteliti lebih jauh, butiran berupa tepung dari kentang ini cocok dan sesuai dengan Solanum jamesii.

Dilansir Science Alert, jenis kentang ini dikonsumsi oleh sejumlah suku asli Amerika termasuk Apache, Navajo dan Hopi. Kentang ini disebut memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti proyein, zinc, kalsium dan besi melebihi jenis tanaman Solanum tuberosum.

Meski demikian, di Utah, kentang ini hanya ditemukan di beberapa tempat terpencil yang dekat dengan penggalian arkeologi. Semua informasi dari penemuan ini menuntun para sejarawan dan peneliti tentang kehidupan nenek moyang ribuan tahun lalu serta dari sini bisa diketahui kapan pertama kali kentang digunakan sebagai bahan makanan.

Kini, para peneliti ingin memastikan bahwa tanaman Solanum jamesii dapat bertahan hidup untuk generasi masa depan. "Sangat sulit untuk mengajak masyarakat umum peduli dengan tanaman langka. Namun, kentang yang ditemukan ini memiliki sejarah nyata yang berkaitan dengan penduduk asli Amerika Utara saat ini," ujar Bruce Pavlik dari Universitas Utah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement