REPUBLIKA.CO.ID, Banyak kejutan pada ajang Consumer Electronics and Technology Tradeshow atau CES 2017. Acara pameran barang elektronik dan teknologi terbesar di dunia tersebut selalu diselenggarakan setiap Januari di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Kejutan datang dari beberapa produk teknologi. Laman Usatoday menjagokan robot sebagai juara. Tidak salah memang mengingat banyak robot diperagakan dari beberapa perusahaan pengembang robot. Namun mayoritas memperkenalkan robot sebagai asisten pribadi. Robot mendominasi pada CES 2017 semua berkat Amazon Alexa dengan sensor suara untuk perintah. Robot-robot kini berkembang tidak lagi sebagai pekerja tapi untuk menjadi asisten personal manusia. "Robot asisten pada akhirnya bisa mengerti anda," ujar David Hanson sebagai Pendiri dari Hanson Robot asal Hong Kong. Tahun ini menjadi waktu bagi berkembangnya robot sebagai asisten. Hanson Robot sudah cukup dikenal atas debutnya Einstein Robot seharga 299 dollar AS.
Tidak hanya pengembang asal Hong Kong, para penemu dari Cina dan Jepang juga mengatakan demikian. Salah satunya Bubblelab asal Cina yang memboyong Barista Robot. Bubblelab membuat barista dalam versi robot untuk membuktikan bahwa kepribadian seorang pembuat kopi bisa cukup hangat. Di negara barat, seorang barista selalu bekerja di balik meja. Pengunjung memang bisa melihat wajah mereka, namun tak akan sempat bertukar cerita.
Barista Robot akan bekerja di luar kebiasaan tersebut. Inilah konsep terbaru dari profesi barista. Mereka akan ke luar dari meja kerja dan berbicara pada pengunjung. Tidak hanya itu, robot di masa depan akan lebih memudahkan manusia. Mereka bisa menuangkan minuman, mengepel lantai, membersihkan meja, bahkan menemani belanja ke pusat perbelanjaan. Atau bila ingin sekadar bersantai di rumah, robot bisa menemani tidur dan duduk santai. Prediksi robot juga jauh lebih luas. Robot akan sangat membantu industri kesehatan di masa depan. Beberapa robot tengah diproduksi untuk bisa dimanfaatkan dunia medis.
Beberapa robot juga diciptakan dengan sensor suara. Tugas mereka memang tidak bergerak mengerjakan kegiatan berat. Robot tidak bisa menyapu atau membuat kopi. Namun mereka sangat manis diajak bicara. Situs bbc.com menjabarkan beberapa robot sederhana untuk manusia. Misalnya, robot yang diciptakan untuk memandu wisatawan berkeliling museum. Tugas robot menjelaskan berbagai sejarah, serta isi musem secara keseluruhan.
Wisatawan bisa berinteraksi dengan robot melalui beberapa percakapan sederhana. Namun untuk membuat robot menjawab pertanyaan memang masih terbatas. Apabila anda suka berkendara seorang diri, robot berbentuk boneka cuddle talkies bisa menemani disepanjang perjalanan. Robot bisa ditaruh di atas dashboard mobil. Kemudian ada pula robot yang bisa ditempatkan di dekat pendingin ruangan. Selain berfungsi membuat AC tambah dingin, robot akan mengeluarkan suara menenangkan sehingga nyaman sebagai pengantar tidur.
Apabila anda penyuka olahraga maka Aelos bisa menjadi teman lempar tangkap bola. Aelos mampu bermain football ala Amerika. Aelos juga bisa memainkan lagu Let It Be milik The Beatles dengan magic sound. Namun Aelos memang masih suka memainkan nada yang salah. Bila memiliki buah hati yang masih belajar bahasa, ada robot Emys. Robot berbentuk seperti kura-kura ninja. Emys bisa mengajarkan bahasa asing pada anak-anak. Misalnya, apakah kamu tahu bahwa 'castle' dibaca 'castillo' dalam bahasa Spanyol? Kata-kata sederhana dan mudah untuk diucapkan.
Kemudian ada Olly, sejenis robot yang mencerminkan suasana hati pemiliknya. Ollyn bisa menjadi sedih dan bahagia tergantung dari mood pemiliknya. Ada pula robot yang bisa berfungsi sebagai wi-fi. Namun robot tersebut juga bisa menirukan suara anak-anak. Banyak robot memang menjadi perhatian dalam ajang CES 2017, bahkan disebut-sebut sebagai tahun robot. Namun ada pula beberapa teknologi yang dipamerkan tahun ini. Berikut beberapa produk unggulan CES 2017 versi Cnet.com.
Kacamata Tuna Netra
Sebuah startup asal Amerika, Aira, mengembangkan kacamata untuk orang buta. Kacamata tersebut bekerja dengan dukungan Google Glass. Aira merupakan semacam jaringan yang terkoneksi dengan kacamata. Kacamata tersebut mungkin bisa memberi sedikit kebahagiaan pada penyandang tuna netra. Pasalnya, kacamata tersebut akan terkoneksi dengan jaringan agen bersertifikat. Hal tersebut akan membuat para pengguna kacamata mampu mendapat arahan ketika akan bepergian. Misalnya, menuntun penggunanya saat hendak menuju pusat perbelanjaan. Namun arah yang diberikan terintegrasi langsung dengan Google Maps secara real time. Kacamata memang tidak bisa menggantikan fungsi anjing penuntun tetapi bisa memberikan arah yang tepat dan tidak membahayakan. Aira Glass sudah bisa digunakan dengan membayar 129 dollar AS per bulan dengan akses 200 menit.
Mesin Cuci Samsung
Mesin cuci pintar Samsung kini semakin cerdas saja. Sebelumnya mungkin mesin cuci bisa digunakan dengan sangat otomatis. Mesin mampu mengatur kadar air dan deterjen secara mandiri. Samsung FlexWash + FlexDry Laundry System memiliki teknologi lebih unggul. FlexWash mampu memisahkan air saat pencucian. Misalnya, air digunakan untuk baju berbahan luntur. Kemudian di dalam mesin juga terdapat baju lain yang kemungkinan besar akan terkena lunturan warna. Mesin mampu mendeteksi hal tersebut sehingga bisa memisahkan air secara sempurna. Hasilnya, air dengan bahan luntur akan dipisahkan dari bahan lain. Kemudian pada FlexDry pengguna bisa mencuci tanpa harus menggunakan air. Kedua mesin tersebut juga bisa dikendalikan langsung dengan ponsel pintar Samsung. Bahkan bisa dikendalikan dari kantor atau tempat lain.
Holographic BMW
Tahun ini menjadi kemenangan bagi mobil pintar BMW. Pasalnya mobil tersebut menjadi juara dari sisi pengaktifan HoloActive Touch. Fitur tersebut menggunakan holographic control yang bisa dikendalikan pengemudi. Holographic tersebut seolah terbang pada dashboard, seakan bisa ditangkap. Holographic tersebut akan muncul ketika mendapatkan perintah untuk memberikan notifikasi, misalnya panggilan masuk telepon. Tombol akan muncul dan pengemudi cukup menyentuhnya untuk menjawab telepon. Teknologi tersebut memang terlihat seperti science fiction. Namun sebenarnya menggunakam tiga komponen, yakni proyektor, kamera, dan speaker.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
