REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era globalisasi dengan kecanggihan teknologi yang semakin merata di semua aspek, membuat beberapa tren lama yang dinilai konvensional mulai ditinggalkan. Salah satunya adalah tren penggunaan kamera.
Pada era ini, tren penggunaan kamera semakin lama semakin menunjukkan peningkatan teknologi yang semakin canggih. Kamera lebih banyak didominasi teknologi digital, yang disebut kamera DSLR.
Semenjak itulah, mayoritas pecinta foto bahkan para pengguna kamera pemula beralih pada teknologi anyar tersebut. Hal itu menyebabkan, tren film fisik yang dulu banyak digunakan sebagai penyimpanan foto pada kamera, mulai ditinggalkan.
Meski begitu, masih banyak fotografer yang berpegangan pada tren konvensional tersebut. Mereka menganggap foto yang dihasilkan melalui pencucian foto masih menjadi cara terbaik mengembangkan kualitas jepretan asli tanpa editan.
Kali ini, salah satu pegembang industri film foto fisik, Fujifilm mengaku tidak akan meneruskan tren produksi film fisik itu lagi. Namun, Fujifilm mengaku tidak akan seluruhnya menghentikan produksi film konvensional tersebut, mereka hanya akan memproduksi film secara satuan, tanpa multipak.
Para pecinta foto konvensional pun masih dapat menemukan film fisik itu, namun dengan harga yang terbilang mahal. Menurut sebuah postingan di website Japan Camera Hunter, hal itu merupakan implikasi yang belum pernah dibayangkan.
“Dengan kehilangan kepopulerannya, produksi menurun, dan harga naik, yang akhirnya akan berakhir dengan perberhentian produksinya,” tulisnya dalam postingan websitenya, sebagaimana dilansir Ubergizmo, Rabu (3/8).
Bagi para pecinta foto konvensional, ada baiknya untuk menyimpan berpak-pak film fisik Fujifilm, sebelum akhirnya mereka benar-benar menghentikan produksinya secara menyeluruh.