REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu hal yang paling penting dalam industri smartphone adalah ketersediaan baterai ponsel yang awet. Berbagai cara diakukan untuk melakukan penghematan pada perangkat. Mulai dari menonaktifkan aplikasi yang tidak dipakai hingga menginstal aplikasi penghemat baterai.
Namun, barangkali hemat baterai mungkin tidak lagi dperlukan. Dilansir dari Phone Arena, perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar sel, Intelligent Energy Holding mendapatkan dana 7,6 juta dolar AS dai perusahaan smartphone untuk membantu mengembangkan sel bahan bakar yang kecil namun mencukupi daya smartphone.
Baterai bekerja dengan mengubah hidrogen menjadi baterai sel untuk menghidupkan ponsel. Baterai sel bahan bakar ini dirancang bisa bertahan satu pekan. Perusahaan yang berbasis di Inggris ini yakin baterai ini bisa dihasilkan dalam waktu dua tahun lagi.
Perusahaan ini menggunakan uang dari produsen ponsel yang tidak disebutkan namanya untuk mengembangkan prototipe baterai. Baterai jenis ini akan cocok digunakan di daerah yang minim energi. Perusahaan seperti Morgan Stanley dan Ikea telah berpindah menuju teknologi yang mampu menghasilkan energi berlimpah tanpa harus menyisakan emisi berbahaya di udara.
"Menanamkan teknologi sel bahan bakar ke dalam perangkat portable bisa memberikan solusi utuk baterai," ujar Julian Hughes, managing dorektur di Intellegent Energy.