Senin 24 Feb 2014 12:48 WIB

Jutaan Pengguna WhatsApp Beralih ke Telegram?

Aplikasi Telegram.
Aplikasi Telegram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lumpuhnya layanan WhatsApp selama beberapa jam Sabtu petang kemarin nampaknya mendatangkan berkah tersendiri bagi aplikasi pengiriman pesan Telegram. Aplikasi yang mengklaim mengedepankan privasi dan keamanan ini kebanjiran pengguna baru pada Ahad (23/2).

Telegram, seperti dikutip Mashable, mengumumkan sebanyak 4.95 juta pengguna baru mengunduh dan menggunakan aplikasi mereka, sehari setelah layanan WhatsApp sempat ngadat.

Akibat lonjakan jumlah pengguna posisi aplikasi Telegram di App Store pun langsung melejit ke peringkat empat. Bahkan di 48 negara aplikasi mereka menduduki peringkat satu di toko aplikasi milik Apple tersebut. 

Namun lonjakan jumlah pengguna ini bukan tanpa masalah. Telegram mengakui layanan mereka sempat tersendat hingga dua jam di sejumlah negara di Eropa gara-gara itu. Mereka pun memutuskan menambah jumlah server untuk mengantisipasinya.

Aplikasi Telegram dibuat oleh Nikolai and Pavel Durov, dua kakak-adik di balik jejaring sosial terbesar di Rusia, VK.

Telegram dalam situs webnya mengklaim mereka berbeda dari WhatsApp dan aplikasi pengiriman pesan lain. Sebab, mereka lebih mengedapankan keamanan, kecepatan, dan ketersediaannya secara gratis. "Tidak seperti WhatsApp, Telegram berbasis cloud (layanan komputasi awan) dan sangat terenkripsi," seperti dikutip The Verge.

"Hasilnya, Anda bisa mengakses pesan dari berbagai perangkat (termasuk PC) dan berbagi foto, video dan dokumen tanpa batas. Berkat infrasruktur pusat data dan enkripsi. Telegram juga lebih cepat dan lebih aman."

sumber : Mashable
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement