Jumat 11 Oct 2013 11:16 WIB

Astronom Klaim Temukan Air di Luar Tata Surya

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Tata surya
Tata surya

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAI -- Astronom mengklaim menemukan sisa-sisa dunia air dari batu dan lautan di luar tata surya.

Mereka menilai telah menemukan bahan dasar yang dapat mendukung kehidupan di luar tata surya. Diyakini penampakan kecil di teleskop yang jaraknya 150 tahun cahaya dari bumi merupakan planet berbatu dengan banyak air.

Ini adalah temuan pertama dimana batu dan air ada dalam satu tempat di luar tata surya. Air dan permukaan batuan diasumsikan merupakan kebutuhan penting asal-usul kehidupan di dalam tata surya.

Para astronom mengklaim bahan dasar untuk planet layak huni dapat tersebar secara luas di seluruh kosmos. Para ilmuwan mengatakan, planet asli itu setidaknya berukuran diameter 90 km sehingga hanya merupakan planet kecil.

Planet itu berisi 26 persen air, sementara bumi terdiri dari 0,023 persen air. "Dalam tahap keberadaannya, semua yang tersisa dari planet berbatu itu hanyalah debu dan puing-puing yang ditarik ke dalam orbit bintang induk yang mati," ujar Profesor Boris Gansicke dari Universitas Warwick dikutip The Independent, Jumat (11/10).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science tersebut menggunakan pengamatan dari Hubble Space Telescope dan teleskop raksasa Kekc di Mauna Kea di Hawaii.

"Penemuan air dalam sebuah asteroid besar berarti blok pembangun planet layak huni ada, dan mungkin masih ada, di sistem 61 GD, dan juga mungkin dikelilingi sejumlah planet induk yang sama," ujar Jay Farihi dari Universitas Cambridge.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement