REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dinas Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat pada Senin membantah bahwa satu pusat data senilai 1,2 miliar dolar yang dibangunnya di pegunungan Utah akan digunakan untuk memantau surat elektronik (email) warga AS secara ilegal.
Dinas rahasia yang melayani militer AS dan komunitas intelijen itu menegaskan bahwa aktivitas yang akan dilakukan fasilitas mewah tersebut akan berkaitan dengan dukungan bagi keamanan siber AS, yang sejalan dengan undang-undang baru yang membatasi pengintaian terhadap warga negara AS.
"Banyak tuduhan tak berdasar terkait rencana Pusat Data Utah itu," kata NSA dalam pernyataan.
NSA juga menegaskan bahwa kesalahan persepsi terbesar terhadap NSA adalah tentang tuduhan penyadapan atau pembacaan surat elektronik warga AS secara ilegal.
Fox News pada Jumat menyiarkan laporan televisi terkait fasilitas seluas satu juta meter persegi itu beserta kekhawatiran sejumlah mantan pegawai NSA yang mempertanyakan apakah fasilitas seperti itu akan digunakan untuk memantau surat elektronik para warga AS.
NSA mengatakan pihaknya tetap menghormati Undang-Undang AS dan hak kebebasan warga sipil AS. Selain itu dijelaskan pula bahwa mereka tetap tunduk di bawah pengawasan tiga badan pemerintah.