REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Selama dua tahun terakhir, hambatan terkait masalah komunikasi di dunia Arab tidak terlihat. Kehadiran jejaring sosial di Timur Tengah membuat semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Kecenderungan ini yang disebut sebagai masyarakat virtual. Direktur Program Inovasi Sekolah Pemerintahan Dubai, Fadi Salem mengatakan tidak adanya kendala sosial, budaya, dan politik di dunia maya, membuat pribadi pendiam mampu menyatakan pendapat mereka seperti di dunia nyata.
Kemampuan jejaring sosial dalam mengekspos pendapat dan ide berjuta-juta orang menyebabkan ada rangsangan untuk lebih terbuka dan toleran. (baca: Jejaring Sosial Bikin Warga Arab Lebih Toleran).
"Kami melihat baik pria dan wanita memiliki pandangan yang sama dengan setiap topik," kata dia seperti disadur dari alarabiya.net.
"Ini menunjukan ada penyatuan pandangan dalam lingkungan yang bebas dari batasan-batasan," kata dia.