REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --Mesin pencari terbesar di Cina, Baidu, akan menginvestasikan lebih dari 10 milyar yuan (Rp1,51 triliunan) dalam teknologi komputasi awan dalam beberapa tahun mendatang. Chief financial officer perusahaan mengumumkan di awal pekan.
Investasi ini akan meliputi pembangunan pusat data raksasa dan penyewaan tenaga kerja untuk layanan penyimpanan data secara online. Baidu menyampaika pernyataan resmi dan mengutip pernyataan sanga CFO, Li Xinzhe tanpa merinci detil rencana.
Baidu juga mengumumkan browser web terbaru untuk ponsel mobile yang tahun ini menjadi cara paling populer di Cina untuk mengakses internet. Browser baru, kata Dow Jones Newswires, juga menawarkan waktu pengunduhan lebih cepat plus aplikasi yang bisa disesuaikan.
Baidu mengusai hampir 80 persen pasar di Cina. Ia mendapat keuntungan besar dari kegagalan hubungan antara otoritas Cina dengan raksasa Google atas penolakannya menyensor hasil pencarian.