Kamis 23 May 2024 21:42 WIB

Jumlah Sperma Menurun Selama Beberapa Dekade, Apakah Mikroplastik Penyebabnya?

Jumlah sperma para pria secara global turun rata-rata 1,2 persen per tahun.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Friska Yolandha
Penelitian terbaru menemukan bahwa jumlah sperma para pria secara global turun rata-rata 1,2 persen per tahun dari 1973 hingga 2018.
Foto:

Spesialis infertilitas di Columbia University Fertility Center, Alex Robles, menyebutkan unsur-unsur tertentu yang diketahui memengaruhi jumlah sperma. Itu termasuk obesitas yang memicu ketidakseimbangan hormon, polusi dan paparan racun akibat mengisap rokok tembakau serta vape, juga kondisi genetik.

Terkait mikroplastik, Robles menekankan belum ada bukti kuat bahwa itu akan mengganggu kesuburan pria. Namun, tetap ada kemungkinan mikroplastik dapat menimbulkan efek toksik langsung pada sperma. Pasalnya, efek tersebut telah terdeteksi pada bisphenol A (BPA), yang dapat ditemukan di wadah penyimpanan makanan, botol air, dan beberapa kaleng logam. 

Jika khawatir tentang mikroplastik dan potensi dampaknya terhadap kesuburan, para pria disarankan mengurangi paparan mikroplastik. Caranya, dengan memilih produk perawatan pribadi yang bebas ftalat, tidak memakai wadah plastik untuk mengolah makanan di microwave, dan menghindari peralatan masak antilengket.

 

Dia pun merekomendasikan agar pasangan yang kesulitan untuk punya anak mengunjungi ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas. "Ada beberapa tes yang bisa kami lakukan untuk mengungkap apakah ada disfungsi mendasar baik pada pria atau wanita yang berhubungan dengan penurunan kesuburan," ungkap Robles.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement