Rabu 29 May 2024 09:21 WIB

Teleskop ini Bisa Amati Bintang, Satelit, dan Lainnya di Siang Hari

Teleskop menggabungkan kamera astronomi dengan 10 lensa Canon 400 mm.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Teleskop Huntsman Universitas Macquarie, terdiri dari 10 lensa Canon 400mm yang sangat sensitif, di Observatorium Siding Springs di Coonabarabran, Australia.
Foto: Universitas Macquarie/Space
Teleskop Huntsman Universitas Macquarie, terdiri dari 10 lensa Canon 400mm yang sangat sensitif, di Observatorium Siding Springs di Coonabarabran, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom di Universitas Macquarie di Australia telah mengembangkan teknik baru menggunakan filter cahaya pada Teleskop Huntsman multi-lensa milik universitas. Awalnya dirancang untuk pengamatan-pengamatan langit malam yang sangat sensitif, teleskop ini telah menunjukkan kemampuan untuk mengukur bintang, satelit, dan target lainnya secara akurat di siang hari. 

Sarah Caddy, yang membantu merancang dan membangun Teleskop Huntsman, mengatakan dalam sebuah pernyataan dari universitas, orang-orang telah mencoba mengamati bintang dan satelit dalam panjang gelombang optik di siang hari selama berabad-abad, namun hal ini sangat sulit dilakukan. 

Baca Juga

“Tes-tes  kami menunjukkan Huntsman dapat mencapai hasil luar biasa di jam-jam  siang hari,” ujar Caddy, dilansir Space, Rabu (29/5/2024). 

Teleskop Huntsman, yang terletak di Observatorium Siding Springs di kota Coonabarabran, New South Wales, menggabungkan kamera astronomi dan peralatan pemfokusan astro-mekanis dengan rangkaian unik 10 lensa Canon 400 mm yang sangat sensitif. Lensa-lensa tersebut diorientasikan untuk bekerja secara paralel untuk memantau area langit yang sama dan menangkap ribuan gambar eksposur pendek per detik, yang kemudian diproses oleh kamera yang terpasang, menurut pernyataan tersebut. 

 

Secara umum, sinar matahari menenggelamkan planet-planet, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi yang redup, sehingga observatorium di darat hanya dapat mengamatinya pada malam hari. Namun, dengan menggunakan filter-filter broadband khusus dengan Teleskop Huntsman, para astronom mampu memblokir sebagian besar cahaya matahari sambil tetap membiarkan panjang gelombang tertentu dari benda-benda langit melewatinya. 

Para peneliti menguji metode filter mereka pada teleskop pathfinder lensa tunggal mini-Huntsman selama berbulan-bulan untuk mempelajari waktu-waktu paparan optimal, waktu pengamatan, dan pelacakan target secara tepat melalui turbulensi atmosfer.

Salah satu target para peneliti adalah bintang super raksasa merah Betelgeuse, yang terletak sekitar 650 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini telah menjadi fokus perhatian baru-baru ini sejak ia menunjukkan perubahan kecerahan yang tiba-tiba pada 2019. Aktivitas ini, diyakini sebagai akibat dari pelepasan material secara massal ke luar angkasa yang membentuk awan debu yang untuk sementara mengaburkan cahaya bintang, menunjukkan adanya bintang bersiap-siap meledak dalam supernova. 

Pengamatan-pengamatan siang hari juga memungkinkan pemantauan berkelanjutan terhadap satelit, puing-puing ruang angkasa, dan objek buatan lainnya yang mengorbit Bumi dan membantu mencegah tabrakan-tabrakan yang berpotensi membahayakan.

Caddy, penulis utama dari penelitian terbaru menggunakan Huntsman untuk observasi siang hari,  mengungkapkan dengan sekitar 10.000 satelit aktif yang sudah beredar di planet ini dan berencana untuk meluncurkan 50.000 satelit orbit rendah Bumi lagi dalam dekade berikutnya, jelas terdapat kebutuhan akan jaringan-jaringan teleskop khusus siang dan malam untuk terus mendeteksi dan melacak satelit-satelit. 

“Astronomi siang hari adalah bidang yang menarik, dan dengan kemajuan dalam sensor-sensor kamera, filter-filter, dan teknologi-teknologi lainnya, kami melihat peningkatan-peningkatan dramatis dalam sensitivitas dan presisi yang dapat dicapai dalam kondisi-kondisi langit cerah,” kata Caddy. 

Temuan mereka dipublikasikan pada 20 Mei di Publications of the Astronomical Society of Australia. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement