Jumat 03 May 2024 13:38 WIB

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker

Sirtuin-1 merupakan salah satu dari kelas enzim sirtuin penyebab terjadinya kanker.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi kanker.
Foto:

DFT Modeling digunakan untuk menggambarkan properties dari senyawa pada tingkat molekuler sampai atomistik. Tujuannya adalah apakah molekul ini stabil, ataukah bersifat reaktif. Dari seluruh perhitungan properties, lanjut Ikhlas, Diptoindonesin A dan viniferin sama-sama stabil.

Dalam penggambaran itu, struktur antara Diptoindonesin A dan viniferin sama. Namun, yang menjadi pembeda adalah adanya unit glukosa pada struktur molekul Diptoindonesin A. 

"Meski strukturnya sama, kandungan glukosa dalam Diptoindonesin A yang mempengaruhi aktivitas enzim sirtuin-1. Diptoindonesin A nanti akan berinteraksi dengan 21 residu asam amino pada enzim sirtuin-1 yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker," kata Ikhlas.

Ikhlas mengatakan, dirinya juga telah melakukan uji coba molecular docking, yaitu metode untuk mempelajari interaksi obat dan enzim pada tingkat molekuler. Docking digunakan untuk mencari koordinat awal dan simulasi dinamika molekuler mengevaluasi secara komprehensif keseluruhan stabilisasi ikatan dan interaksi molekuler obat.

"Uji coba menunjukan stabilisasi interaksi Diptoindonesin A dengan sirtuin 1 yang baik selama simulasi berlangsung," ujarnya. 

Berdasar beberapa metode pengujian tersebut, lanjut Ikhlas, Diptoindonesin A layak untuk dipertimbangkan menjadi sebuah obat penangkal pertumbuhan sel kanker. Namun, kekurangan dalam senyawa ini adalah sulit didapat karena merupakan hasil isolasi dari tanaman.

Ikhlas mengatakan, riset yang dilakukannya memakan waktu hampir satu tahun. Ikhlas pun mengaku menemui sejumlah kendala, utamanya terkait fasilitas riset dan penelitian. Untuk membantu risetnya, Ikhlas bahkan melakukan riset di dua negara sekaligus. Yaitu, International Center for Chemical and Biological Sciences Pakistan, dan Chulalongkorn University Thailand.

 

Namun demikian, perjuangan Ikhlas ternyata tidak sia-sia. Ia berhasil meraih best paper award dari jurnal ternama “Engineered Science” pada International Conference on Innovative Discoveries and Advancements in Applied Sciences iDEAAS 2024 Universitas Mahsa, Kuala Lumpur, Malaysia. Penelitiannya juga  masuk popular chemistry pada 2022, dan hot artikel koleksi tahun 2021 pada publisher ternama Royal society of Chemistry.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement