Kedua kelompok mengalami penurunan mimpi buruk selama dua pekan percobaan. Tetapi separuh yang menerima kombinasi terapi mengalami sedikit mimpi buruk, bahkan tiga bulan setelah penelitian.
Para peneliti menuliskan mereka juga mengalami lebih banyak kegembiraan dalam mimpi mereka. Perogamvros mengatakan pihaknya sangat terkejut dengan seberapa baik para peserta menghormati dan menolerir prosedur penelitian.
"Kami mengamati penurunan yang cepat dari mimpi buruk, bersama dengan mimpi menjadi lebih positif secara emosional," kata Perogamvros.
"Bagi kami, para peneliti dan dokter, temuan ini sangat menjanjikan baik untuk mempelajari pemrosesan emosional selama tidur maupun untuk pengembangan terapi baru," ujarnya.