Senin 17 Apr 2023 13:35 WIB

Seperti Apa Penampakan Planet Luar Surya?

Kemungkinan ada air dan karbon monoksida di atmosfernya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Badan Antariksa Eropa menggambarkan bahwa planet luar surya sekitar 16 kali lebih besar dari Jupiter./ilustrasi.
Foto: NASA.com
Badan Antariksa Eropa menggambarkan bahwa planet luar surya sekitar 16 kali lebih besar dari Jupiter./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Para astronom telah menemukan planet luar surya atau planet di luar tata surya baru. Badan Antariksa Eropa menggambarkan bahwa planet luar surya sekitar 16 kali lebih besar dari Jupiter.

Meskipun memiliki orbit tiga kali lebih lama dari orbit Jupiter mengelilingi Matahari, HIP 99770 b menerima jumlah cahaya yang kurang lebih sama dengan Jupiter karena mataharinya kira-kira dua kali lebih besar dari matahari kita. Para peneliti mengatakan mungkin ada air dan karbon monoksida di atmosfernya.

Baca Juga

Tim peneliti internasional, yang dipimpin oleh Thayne Currie dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) dan University of Texas di San Antonio

percaya metode baru yang menggabungkan pencitraan langsung dan tidak langsung membuka pintu baru yang menarik untuk penemuan di masa depan. “Ini memberikan jalan baru ke depan untuk menemukan lebih banyak eksoplanet, dan mencirikannya dengan cara yang jauh lebih holistik daripada yang bisa kita lakukan sebelumnya,” kata Currie dilansir Engadget, Senin (17/4/2023).

Selain itu, grup melihat rilis data keempat Gaia yang akan datang, yang akan menghasilkan hampir dua kali lipat data versi sebelumnya. Data itu akan memudahkan untuk mengidentifikasi bintang yang bergoyang dari gravitasi benda planet. “Penemuan planet ini akan menghasilkan belasan studi lanjutan,” ujar Currie.

Tim tersebut sekarang mempelajari data dari sekitar 50 bintang lain yang menjanjikan untuk menampung planet luar surya. "Ini adalah semacam uji coba untuk jenis strategi yang kita butuhkan untuk dapat membayangkan Bumi," kata Currie.

Menurut dia, uji coba ini menunjukkan bahwa metode tidak langsung yang peka terhadap tarikan gravitasi planet dapat memberi tahu peneliti ke mana harus mencari dan kapan harus mencari pencitraan langsung. “Jadi saya pikir itu sangat menarik,” ujar Currie. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement