REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Seseorang dapat membantu menjaga lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah-sampah miliknya. Chief Executive Officer Rebricks Novita Tan membagikan kiat-kiat mendaur ulang untuk pemula.
Pertama yang harus dilakukan adalah memilah sampah dari rumah. Meskipun memilah sampah memerlukan perjuangan, tetapi memilah sampah untuk didaur ulang sudah dinilai bisa melakukan sesuatu.
“Pertamanya harus pilah sampah sih karena kalau sudah dipilah sudah enak banget, meskipun saya tahu itu strugglingnya parah banget ya untuk pilah sampah ya apalagi kalau anggota keluarga juga belum setuju apa segala macam. Tapi kalau sudah dipilah tuh sudah bisa doing something. Kalau enggak dipilah susah banget sih,” jelas Novita usai acara Konferensi Pers Peresmian Kerja Sama HokBen dan Rebricks di HokBen, Pondok Indah Mall 1, Selasa (31/1/2023).
Langkah kedua yang dilakukan usai memilah adalah mau dikemanakan sampah tersebut. Kemudian, langkah ketiganya, Novita mengatakan, lakukanlah daur ulang kalau bisa melakukannya sendiri di rumah.
Misalnya, mendaur ulang sampah organik. Dia menuturkan sampah organik harusnya secara teori harus selesai di rumah.
Caranya, sampah organik bisa dijadikan pakan hewan peliharaan di rumah atau membuat pengomposan sederhana. “Kalau di rumahnya punya kayak halaman. Terus tinggal ditaruh gitu tuh organik tuh bisa mengurai. Jadi sebenarnya simpel, memang kebiasaannya-lah yang susah,” katanya.
Rebricks merupakan perusahaan rintisan Indonesia yang menyediakan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan. Melansir situs resmi Rebricks, mereka memiliki visi membuat bahan bangunan daur ulang dari limbah. Misi dari Rebricks adalah solusi masalah sampah plastik di Indonesia dengan mengubah sampah plastik ini menjadi bahan bangunan daur ulang.
Rebricks memiliki dua tujuan. Tujuan pertama, untuk pelanggan adalah menyediakan bahan bangunan ramah lingkungan yang tahan lama, andal, dan aman. Sementara itu untuk para pemangku kepentingan, Rebricks memaksimalkan kegunaan sampah plastik; tidak hanya menjaganya dari tempat pembuangan sampah, tetapi secara proaktif menggunakan limbah ini secara konstruktif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
