REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peretas iPhone George Hotz yang diajak magang oleh CEO Twitter Elon Musk mengumumkan pengunduran diri. Menurut dia, tidak ada dampak yang nyata yang dia berikan untuk Twitter. 

“Saya mengundurkan diri dari Twitter hari ini. Saya menghargai atas kesempatan yang telah diberikan, tetapi saya tidak berpikir ada dampak nyata yang bisa saya berikan di sana. Selain itu, saya juga sedih melihat GitHub-ku tidak terurus,” kata Hotz.

Pada Senin lalu, dia membuat jajak pendapat kepada warganet apakah dia harus mundur dari program magangnya di Twitter. Jajak pendapat tersebut muncul setelah cuitan Musk yang juga menanyakan apakah dia harus mundur dari CEO Twitter.

Sama seperti Musk, Hotz mengatakan “Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini.” Hasilnya, 63 persen warganet memilih “Tidak.” Namun, dia tetap mengumumkan pengunduran diri pada keesokan harinya.

Dalam Twitter Space dengan Musk yang diadakan setelah dia mengumumkan pengunduran dirinya, Hotz tampaknya masih berinvestasi di platform tersebut. “Kami akan membangun sesuatu yang jauh lebih baik daripada platform media sosial Mastodon,” ujarnya.

Dua sumber yang mengetahui pengunduran diri Hotz mengonfirmasi bahwa Hotz telah dihapus dari sistem internal perusahaan. Ketika ditanya apakah Hotz menyesal, dia mengatakan dirinya tidak menyesal. Dalam tanggapan lain, Hotz mengaku sudah mengambil keputusan yang tepat.

Sebelumnya, Musk meminta Hotz bekerja di Twitter untuk memperbaiki fungsi pencarian platform. Selama di Twitter, Hotz mengkritik kebijakan Twitter yang melarang tautan ke akun platform media sosial lain.

Dilansir Business Insider, Kamis (22/12/2022), pada tahun 2007, Hotz mendapatkan pengakuan ketika dia menjadi orang pertama yang membuka kunci operator iPhone untuk memungkinkan orang menggunakan iPhone mereka di jaringan selain AT&T. Dia juga digugat oleh Sony karena meretas PlayStation 3.

Ikuti Whatsapp Channel Republika