Rabu 21 Dec 2022 20:26 WIB

Pengguna Twitter Masih Bisa Tautkan Akun dari Platform Pesaing?

Pengguna masih bisa menautkan akun atau situs dari platform saingan Twitter.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Akun Twitter Elon Musk dengan tanda centang biru.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Akun Twitter Elon Musk dengan tanda centang biru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilik baru Twitter Elon Musk mengakui larangan yang mengunggah akun atau tautan dari platform media sosial lain, seperti Mastodon merupakan sebuah kesalahan. Ini berarti, pengguna masih bisa menautkan akun atau situs dari platform saingan Twitter.

Kabar tersebut dia sampaikan pada Rabu saat Musk ditanyai tentang penangguhan akun seperti yang dilakukan oleh pemodal ventura Paul Graham yang memposting tautan ke Mastodon. “Ya, itu adalah kesalahan," kata Musk ketika ditanya tentang pengguna yang dilarang karena menyebut Mastodon.

Baca Juga

"'Saya setuju, itu adalah kesalahan," ujar dia.

Kemudian Musk diminta mengklarifikasi apakah pengguna masih dapat memposting tautan ke Mastodon untuk saat ini atau tidak. Lalu Musk menjawab iya. “Ya, memposting Mastodon sepanjang hari, saya tidak peduli,” tambahnya, dilansir Independent, Rabu (21/12/2022).

Sebelumnya, Musk memutuskan tidak mengizinkan promosi gratis media sosial saingan di platform-nya. Perusahaan mengumumkan kebijakan baru pada Ahad dalam rangkaian utas.

“Kami menyadari bahwa banyak pengguna kami yang aktif di platform media sosial lain. Namun, kami tidak lagi mengizinkan promosi gratis untuk platform media sosial tertentu di Twitter,” kata @TwitterSupport pada Ahad. 

Dalam cuitan yang telah dihapus itu, Twitter akan menghapus akun yang dibuat semata-mata untuk mempromosikan platform sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform Facebook, Instagram, Mastodon, Truth Social, Tribel, Nostr, dan Post.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement