Untuk saat ini, versi 3 masih dalam pengembangan aktif. Pengguna bisa menggunakan versi 2.1 yang juga dikembangkan oleh tiga raksasa browser yang sama.

 “Kami bergabung dalam kolaborasi penting dengan Apple @WebKit dan @firefox untuk mengerjakan tolok ukur Speedometer berikutnya,” kata @googlechrome.

Hal serupa juga dilakukan oleh Mozilla. Dalam akun Mozilla Developer, perusahaan menjelaskan pentingnya pembaruan Speedometer.

“Tidak ada yang dengan sengaja membuat situs web yang lambat atau gagap. Web menjanjikan pengalaman yang lancar, tetapi terkadang gagal. Ketika itu terjadi, pengguna menderita,” ujar @mozhacks.

Proyek sumber terbuka yang didukung Apple, WebKit, juga mengumumkan kabar ini dalam cuitannya. “Kami senang bekerja dengan @googlechrome dan @firefox pada tolok ukur Speedometer berikutnya. Bekerja sama akan membantu kami lebih meningkatkan tolok ukur dan meningkatkan kinerja browser bagi pengguna kami,” ucap @webkit.

Dilansir TechRadar, Selasa (20/12/2022), Safari dan Firefox masing-masing menyumbang sekitar 19 dan 3 persen dari keseluruhan pangsa pasar browser. Untuk saat ini, sebagian besar pembaruan masih belum diketahui, tetapi postingan GitHub menjelaskan bagaimana kolaborasi akan bekerja.

Akan ada tiga jenis perubahan, yaitu perubahan yang memerlukan persetujuan peninjau, perubahan yang memerlukan persetujuan dari setidaknya dua organisasi, dan perubahan besar yang memerlukan konsensus untuk dicapai oleh semua organisasi. n meiliza laveda

https://www.techradar.com/news/google-apple-and-mozilla-are-teaming-up-to-build-a-better-web-browser-benchmark-tool