REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google telah meluncurkan beta enkripsi sisi klien (client-side encryption atau CSE) untuk Gmail. Fitur baru tersebut memungkinkan akun bisnis membuat data sensitif dan lampiran yang tidak dapat dibaca, termasuk oleh Google. Perusahaan mengumumkan versi beta pada Jumat dalam postingan blog.
Setelah fitur diaktifkan dan disiapkan untuk pengguna Workspace, pengguna akan memiliki opsi tambahan saat menggunakan Gmail versi web. Dengan mengklik gembok akan memungkinkan mereka memilih untuk mengaktifkan enkripsi tambahan untuk pesan tersebut.
Namun, pengguna harus melepaskan beberapa fitur untuk melakukannya, termasuk kemampuan untuk menggunakan emoji, tanda tangan, dan Smart Compose. Google mengatakan enkripsi sisi klien akan ditambahkan ke aplikasi Gmail untuk Android dan iOS dalam rilis mendatang.
Sementara kemampuan pengguna untuk mengenkripsi pesan akan dikelola oleh administrator mereka. Fitur ini tidak terbatas hanya pada komunikasi di dalam kantor. Menurut dokumen bantuan Google, pengguna akan dapat mengirim email terenkripsi di luar domain dan kepada orang yang menggunakan klien atau penyedia email lain, seperti yang dari Microsoft atau Apple.
"Hal ini dapat berjalan karena CSE untuk Gmail dibangun di atas S/MIME, standar yang sudah ada untuk email,” kata juru bicara Google Ross Richendrfer, dilansir The Verge, Ahad (18/12/2022).
Google telah bekerja untuk menambahkan lebih banyak enkripsi ke Gmail dalam waktu yang lama. Pada tahun 2014, ada laporan itu bekerja pada enkripsi ujung ke ujung untuk layanan. Gmail bukan satu-satunya produk Google Workspace dengan enkripsi sisi klien.
Fitur tersebut ditambahkan ke Drive tahun lalu ketika Google meluncurkan penawaran perusahaan yang diperbarui, memungkinkan pengguna bisnis mengenkripsi dokumen dan spreadsheet. Sejak itu, Meet juga hadir dan saat ini dalam versi beta untuk Kalender. Saat ini, Gmail beta terbatas untuk pelanggan Google Workspace Enterprise Plus, Education Plus, dan Education Standard.