Jumat 09 Dec 2022 03:00 WIB

Arkeolog Temukan Mural Peradaban Kuno di Peru

Murat itu hanya pernah mereka lihat dalam foto hitam putih.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Arkeolog telah menemukan kembali lukisan dinding pra-Hispanik yang menggambarkan pemandangan mitologis di Peru utara.
Foto: Sam Ghavami/AFP/YouTube
Arkeolog telah menemukan kembali lukisan dinding pra-Hispanik yang menggambarkan pemandangan mitologis di Peru utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arkeolog telah menemukan kembali lukisan dinding pra-Hispanik yang menggambarkan pemandangan mitologis di Peru utara. Lukisan ini yang hanya pernah mereka lihat dalam foto hitam putih yang berusia lebih dari satu abad.

“Ini adalah penemuan yang luar biasa, pertama-tama, karena jarang ditemukan lukisan dinding dengan kualitas seperti itu dalam arkeologi pra-Columbus,” kata Sam Ghavami, arkeolog Swiss yang memimpin penggalian yang menemukan mural tersebut pada Oktober, dilansir dari Sciencealert, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Ghavami menghabiskan empat tahun mencari lukisan batu, yang dia yakini berusia sekitar 1.000 tahun, bersama tim mahasiswa Peru.

“Komposisi lukisan ini unik dalam sejarah seni mural di Peru pra-Hispanik,” tambah arkeolog yang mengenyam pendidikan di University of Fribourg di Swiss itu.

Lukisan itu merupakan bagian dari kuil Huaca Pintada, milik peradaban Moche yang berkembang antara abad ke-1 dan ke-8. Peradaban ini dan memuja Bulan, hujan, iguana, dan laba-laba.

Mural yang tidak tertutup ini memiliki panjang sekitar 30 meter. Gambarnya dicat biru, cokelat, merah, putih, dan kuning mustard tetap terjaga dengan sangat baik. Di satu bagian, prosesi prajurit terlihat menuju dewa berbentuk burung.

Dia mengatakan kepada AFP bahwa menguraikan pesan mural itu akan menjadi bagian dari penelitiannya. Namun, dia yakin lukisan itu dapat ditafsirkan sebagai gambaran metaforis dari tatanan politik dan agama penduduk kuno di kawasan itu.

Penemuan ini juga tidak biasa karena menunjukkan campuran gaya dan elemen dari dua budaya pra-Inca: Moche dan Lambayeque, yang hidup di pantai utara Peru antara 900 dan 1350 Masehi.

Dilupakan oleh para ilmuwan

Keberadaan mural tersebut hanya diketahui melalui foto hitam putih yang diambil pada 1916 oleh etnolog Jerman Hans Heinrich Bruning. Etnolog tersebut tinggal di Peru selama bertahun-tahun. Namun, pemburu harta karun menghancurkan tembok saat mereka mencoba menjarah situs tersebut. Situs itu kemudian dilupakan oleh komunitas ilmiah.

Selain itu, tidak ada yang tahu tentang foto yang diambil Bruning sampai ditemukan pada 1978.

“Sejak saat itu, para arkeolog mengetahui tentang Huaca Pintada, tetapi tidak ada yang datang untuk menggali situs tersebut karena mereka mengira tidak akan menemukan apa pun di sana.”

Lukisan itu menarik minat Ghavami saat dia mengerjakan tesis doktoralnya tentang transisi budaya seperti antara peradaban Moche dan Lambayeque. Namun, pertama, ia harus berjuang lama untuk mendapatkan izin dari keluarga pemilik tanah tempat mural itu ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement