REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog baru-baru ini menemukan kuburan massal di provinsi Trujillo, Peru. Kuburan itu menampung sekitar 25 orang, sebagian besar wanita dan sisanya beberapa anak-anak dan remaja.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kebudayaan Peru, jenazah di dalam makam dikelilingi oleh peralatan tekstil, termasuk jarum, gelendong, dan kapur. Peneliti menduga mereka yang dikuburkan adalah orang-orang yang berdedikasi pada urusan tekstil. Para wanita dimakamkan dalam posisi duduk, dengan kaki ditekuk. Sebagian besar dari mereka berusia di bawah 30 tahun.
"Ini adalah populasi yang sangat spesifik, tidak terlalu muda mengingat rata-rata rentang hidup manusia adalah 40 tahun," kata arkeolog yang memimpin proyek penelitian ini, Jorge Meneses Bartra, dilansir dari Live Science pada Kamis (18/11).
Peneliti mendapati kerangka mayat dibungkus dengan kain katun yang kemudian ditutup dengan kain lain yang terbuat dari jaringan tumbuhan. Dari jumlah barang yang ditemukan di lubang kuburan, termasuk lusinan benda keramik menunjukkan bahwa orang-orang yang dikubur adalah kelompok elit.
Para arkeolog juga menemukan kuburan massal, yang membentang sepanjang 10 meter dan disegel dengan lumpur yang berisi pecahan guci. Peneliti menduga ini berfungsi sebagai penanda makam.
Lokasi penemuan makam diduga merupakan letak kota kuno Chan Chan, yang berarti "matahari yang gemerlap" dalam bahasa Chimú. Chan Chan adalah kota terbesar di Amerika era pra-Columbus dan ibu kota Kekaisaran Chimú yang dikenal melakukan ritual yang melibatkan pengorbanan manusia.
Kekaisaran ini mencapai puncaknya pada abad ke-15, sebelum Inca menaklukkannya sekitar tahun 1470 M. Para arkeolog belum menemukan bukti sisa-sisa manusia di kuburan yang baru ditemukan adalah hasil dari ritual pengorbanan.
Bahkan faktanya, para peneliti belum mengetahui bagaimana orang-orang itu meninggal. Namun, para arkeolog percaya ada dua penguburan massal terpisah di kuburan yang sama. Di dalam kuburan, para arkeolog menemukan satu kerangka yang mempertahankan posisi anatomisnya dan kerangka lain yang tulangnya bercampur dan terpapar unsur-unsur lain.
"Temuan ini menunjukkan orang-orang kuno mengubur beberapa individu ini tepat setelah mereka meninggal dan di kemudian hari mereka kemungkinan membawa sisa-sisa jenazah dari tempat pemakaman lain," ucap Meneses.