Kamis 24 Nov 2022 17:28 WIB

Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus Beku Tertua, Usianya 48 Ribu Tahun

Virus purba telah terkunci jauh di permafrost Siberia sejak Zaman Es.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sekelompok rusa kutub di kawasan pegunungan Verkhoyansk di Yakutia, Siberia.
Foto: www.arcticphoto.co.uk
Sekelompok rusa kutub di kawasan pegunungan Verkhoyansk di Yakutia, Siberia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan telah menghidupkan kembali sejumlah virus purba yang telah terkunci jauh di permafrost Siberia sejak Zaman Es. Meskipun penelitian ini berisiko, tim percaya bahwa ini adalah ancaman yang patut diperhatikan ketika kita mempertimbangkan meningkatnya bahaya pencairan permafrost dan perubahan iklim.

Dilansir dari IFL Science, Kamis (24/11/2022), dalam sebuah makalah baru yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, para peneliti menjelaskan bagaimana mereka mengidentifikasi dan menghidupkan kembali 13 virus dari lima clade berbeda dari sampel yang dikumpulkan di timur jauh Rusia yang dingin.

Baca Juga

Di antara tangkapan itu, mereka berhasil menghidupkan kembali virus dari sampel permafrost yang berusia sekitar 48.500 tahun.

Mereka juga menghidupkan kembali tiga virus baru dari sampel kotoran mammoth beku berusia 27.000 tahun dan sepotong lapisan es yang diisi dengan wol mammoth dalam jumlah besar. Trio ini dengan tepat diberi nama Pithovirus mammoth, Pandoravirus mammoth, dan Megavirus mammoth.

Dua virus baru selanjutnya diisolasi dari isi perut beku serigala Siberia (Canis lupus), bernama Pacmanvirus lupus dan Pandoravirus lupus.

Virus ini menginfeksi amuba, tidak lebih dari gumpalan bersel tunggal yang hidup di tanah dan air. Namun, eksperimen menunjukkan bahwa virus tersebut masih berpotensi menjadi patogen menular. Tim memasukkan virus ke dalam kultur amuba hidup, menunjukkan bahwa virus masih mampu menyerang sel dan bereplikasi.

Proyek ini berasal dari tim peneliti di Universitas Aix-Marseille di Prancis yang sebelumnya menghidupkan kembali virus berusia 30.000 tahun yang ditemukan di permafrost Siberia pada tahun 2014. Dengan kumpulan virus terbaru termasuk yang berasal dari 48.500 tahun yang lalu, para peneliti telah mungkin menghidupkan kembali virus tertua.

“48.500 tahun adalah rekor dunia,” kata Jean-Michel Claverie, salah satu penulis makalah dan seorang profesor genomik dan bioinformatika di Fakultas Kedokteran Universitas Aix-Marseille, mengatakan kepada New Scientist.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement