Jumat 18 Nov 2022 19:52 WIB

Artemis, Kembaran Apollo yang Jadi Babak Baru Misi Penjelajahan Manusia ke Bulan

Nama Artemis diambil dari mitologi yang merupakan saudara kembar Apollo.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran misi Artemis 1, misi tak berawak NASA ke Bulan.
Foto:

Proyek bernama Artemis I ini merupakan misi yang menandai penerbangan pertama roket SLS dan kapsul Orion bersama-sama. Masing-masing dibangun oleh Boeing Co dan Lockheed Martin Corp, di bawah kontrak dengan NASA.

Peluncuran ini juga menandakan perubahan besar dalam arah program penerbangan luar angkasa manusia pasca-Apollo NASA. Beberapa dekade NASA berfokus pada orbit rendah Bumi dengan pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Artemis diambil dari nama dewi perburuan Yunani kuno dan saudara kembar Apollo. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan paling cepat tahun 2025.

Sebanyak 12 astronot berjalan di bulan selama enam misi Apollo dari 1969 hingga 1972, satu-satunya penerbangan luar angkasa yang belum menempatkan manusia di permukaan bulan. Namun proyek yang lahir dari perlombaan ruang angkasa AS-Uni Soviet era Perang Dingin ini kurang didorong oleh sains dibandingkan proyek Artemis saat ini.

Program bulan baru telah melibatkan mitra komersial seperti SpaceX milik Elon Musk dan badan antariksa Eropa, Kanada, dan Jepang. Kerja sama ini akhirnya membangun pangkalan bulan jangka panjang sebagai batu loncatan untuk perjalanan manusia yang lebih ambisius ke Mars.

 

Menerbangkan pesawat ruang angkasa SLS-Orion adalah rintangan utama untuk program Artemis yang ambisius. Pelayaran pertamanya dimaksudkan untuk menempatkan kendaraan melalui uji terbang yang ketat, mendorong batas desainnya untuk membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa tersebut cocok untuk menerbangkan astronot.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement