Senin 14 Nov 2022 12:36 WIB

Pesawat Ruang Angkasa Misterius Kembali ke Bumi Setelah 2,5 Tahun Ada di Orbit

Psawat X-37B ternyata membawa satelit dan menjalankan beberapa misi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Pesawat ruang angkasa misterius X-37B milik Angkatan Luar Angkasa mendarat kembali di Bumi. Pesawat ini kembali setelah menghabiskan dua setengah tahun (908 hari) yang memecahkan rekor di orbit.

Pesawat itu mendarat di Kennedy Space Center Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Florida pada Sabtu (12/11/2022). Kembalinya pesawat tersebut menandai misi keenam yang berhasil sejauh ini.

Baca Juga

Agensi tersebut cukup bungkam tentang apa sebenarnya yang dilakukan pesawat luar angkasa buatan Boeing. Pesawat itu ternyata mengerahkan FalconSat-8 yang dikembangkan oleh Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2021. Satelit kecil ini membawa lima muatan eksperimental dan masih di orbit sekarang.

Pesawat ini juga menjadi tuan rumah modul antena frekuensi radio fotovoltaik Naval Research Laboratory, yang dirancang untuk mengubah sinar matahari menjadi energi gelombang mikro dan “mentransmisikan daya ke tanah.”

Pesawat luar angkasa yang terlihat seperti versi yang lebih kecil dari Pesawat Ulang-alik NASA, pertama kali terbang pada 2010. Sebelum misi ini, X-37B membawa sejumlah kecil satelit ke luar angkasa, kembali pada 2019 setelah 780 hari.

Beberapa percobaan lain di atas pesawat luar angkasa kali ini termasuk salah satu dari misi NASA yang menguji paparan ruang angkasa pada benih. Penelitian ini untuk membantu menginformasikan produksi tanaman ruang angkasa untuk misi antarplanet di masa depan. Eksperimen lain yakni menguji efek radiasi ruang angkasa pada berbagai bahan, yang kemudian akan dibandingkan dengan bahan di Bumi oleh NASA.

“Sejak peluncuran pertama X-37B pada 2010, ia telah memecahkan rekor dan memberi bangsa kita kemampuan tak tertandingi untuk menguji dan mengintegrasikan teknologi luar angkasa baru dengan cepat,” kata Jim Chilton, wakil presiden senior Boeing Space and Launch mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Verge, Senin (14/11/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement