Rabu 09 Nov 2022 12:09 WIB

Stasiun Luar Angkasa Darat Dibangun di Desa Terpencil Afrika Selatan

Stasiun luar angkasa darat dibangun di Matjiesfontein.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Roket bulan NASA terlihat dari Canaveral National Seashore, berdiri di Pad 39B sebelum misi Artemis 1 mengorbit bulan di Kennedy Space Center, Rabu, 31 Agustus 2022, di Titusville, Florida. Sebuah stasiun darat luar angkasa baru sedang dibangun di wilayah Karoo semi-gurun Afrika Selatan untuk mendukung berbagai misi termasuk Artemis dan misi menuju Mars.
Foto: AP/Brynn Anderson
Roket bulan NASA terlihat dari Canaveral National Seashore, berdiri di Pad 39B sebelum misi Artemis 1 mengorbit bulan di Kennedy Space Center, Rabu, 31 Agustus 2022, di Titusville, Florida. Sebuah stasiun darat luar angkasa baru sedang dibangun di wilayah Karoo semi-gurun Afrika Selatan untuk mendukung berbagai misi termasuk Artemis dan misi menuju Mars.

REPUBLIKA.CO.ID, MATJIESFONTEIN -- Sebuah stasiun darat luar angkasa baru sedang dibangun di wilayah Karoo semi-gurun Afrika Selatan. Stasiun ini akan aktif pada 2025.

Fasilitas ini akan membantu melacak misi Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA) yang membuat sejarah ke bulan dengan program Artemis dan lainnya.

Baca Juga

"Ini akan menjadi salah satu dari tiga stasiun yang mendukung komunikasi dengan semua astronot kami di dalam dan di sekitar bulan dan menyediakan layanan yang layak untuk seluruh program Bulan ke Mars kami," kata wakil administrator dan manajer di unit Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa (SCaN) NASA Badri Younes pada upacara penandatanganan di desa kecil Matjiesfontein, 237 km utara Cape Town.

Matjiesfontein merupakan situs utama ketiga yang sedang dikembangkan secara global. Fasilitas ini akan menjadi bagian dari jaringan stasiun bumi di Amerika Serikat dan Australia.

Dekat dengan infrastruktur komunikasi dan transportasi utama, lokasi terpencil dipilih karena lokasi geografisnya dengan langit cerah dan gangguan radio yang rendah. Badan Antariksa Nasional Afrika Selatan (SANSA) akan mendirikan, mengoperasikan, dan memelihara stasiun tersebut.

Stasiun daratan ini dirancang dengan susunan antena, termasuk piringan berdiameter 20 meter tiga lantai yang dibeli oleh NASA. Fasilitas itu akan membantu meningkatkan cakupan dan redundansi untuk dukungan misi penting ke bulan, Mars, dan sekitarnya.

Afrika Selatan telah memberikan komitmen awal 70 juta rand untuk membangun infrastruktur dan komunikasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan lokasi. Bantuan ini bagian dari investasi pemerintah dalam membangun infrastruktur ruang angkasa dan basis penelitian. 

 
"NASA tidak akan datang ke Afrika Selatan jika mereka tidak merasa bahwa kami memiliki kapasitas untuk melakukan pekerjaan dalam kemitraan dengan mereka," kata direktur jenderal di departemen sains dan inovasi Afrika Selatan Phil Mjwara. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement