Jumat 21 Oct 2022 21:04 WIB

Ditunda, Roket Ariane 6 tidak akan Diluncurkan Sebelum Akhir 2023

Penerbangan debut Ariane 6 awalnya direncanakan pada 2020.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Roket Ariane 6 buatan Badan Antariksa Eropa (ESA). Ditunda, Roket Ariane 6 tidak akan Diluncurkan Sebelum Akhir 2023
Foto: ESA
Roket Ariane 6 buatan Badan Antariksa Eropa (ESA). Ditunda, Roket Ariane 6 tidak akan Diluncurkan Sebelum Akhir 2023

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Roket Ariane 6, dalam pengembangan sejak awal 2010-an, tidak akan terbang sebelum akhir 2023, pejabat Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis (10/10/2022). Pejabat ESA menambahkan bahwa penundaan itu akan menambah 600 juta euro lagi untuk harga roket yang sudah mahal itu.

Kemunduran, bagaimana pun, tidak menghalangi industri luar angkasa Eropa dari visi berani transportasi ruang angkasa masa depan yang mencakup tahap kedua yang dapat digunakan kembali untuk Ariane 6 dan kemampuan transportasi astronaut lokal.

Baca Juga

Penerbangan debut Ariane 6, yang akan menggantikan Ariane 5 yang terkenal meluncurkan Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Hari Natal 2021, awalnya direncanakan pada 2020, tetapi mundur beberapa kali sejak itu.

Roket ini memiliki tahap atas yang dapat dinyalakan kembali yang disebut Vinci yang dapat mengirimkan satelit ke berbagai orbit dan ketinggian dan yang, setelah menyelesaikan tugasnya, mendeorbit secara mandiri dan terbakar di atmosfer bumi.

"Penundaan terakhir disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pengenalan unit daya baru dan penundaan dalam pengujian serta pengembangan lengan robot yang membantu landasan peluncuran selama pengisian bahan bakar roket," kata Direktur Transportasi Ruang Angkasa ESA Daniel Neuenschwander dalam konferensi pers, dilansir dari Space, Jumat (21/10/2022).

Jadwal yang berubah akan menambah 600 juta euro untuk biaya pengembangan roket, yang telah berjumlah sedikit di bawah 4 miliar euro. Berbicara pada konferensi yang sama, direktur jenderal ESA Josef Aschbacher mengakui penundaan lebih lanjut mungkin terjadi, karena tiga tonggak utama harus diselesaikan pada kuartal pertama 2023 agar Ariane 6 menerima “jalan” untuk lepas landas akhir tahun itu.

Tonggak yang dimaksud termasuk kesimpulan dari uji tembak panas tahap atas Vinci yang baru-baru ini dimulai di Jerman dan uji tembak panas tahap inti Ariane 6, yang akan dilakukan di Pelabuhan Antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis. Inti ini memiliki peningkatan mesin Vulcain yang sebelumnya digunakan pada Ariane 5. ESA dan mitra industrinya juga harus memulai tinjauan kualifikasi sistem peluncuran roket baru pada kuartal pertama tahun 2023 untuk memenuhi target peluncuran baru.

Meskipun mengalami kemunduran, perusahaan Prancis Arianespace, yang mengoperasikan pelabuhan antariksa Kourou dan menjual peluncuran dari situs tersebut, melihat peningkatan permintaan untuk layanan Ariane 6 dalam dekade mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement