REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Elon Musk memanggil mantan CEO Twitter Jack Dorsey dalam pertempurannya dengan Twitter. Pengajuan tersebut merupakan perkembangan terbaru saat Musk dan Twitter mempersiapkan persidangan pada Oktober nanti atas upaya Musk untuk menebus kesepakatan mengakuisisi perusahaan senilai 44 miliar dolas AS.
Sejauh ini, masih belum ada informasi lebih lanjut bagaimana faktor Dorsey masuk dalam strategi Musk. Seperti yang tertulis dalam akun Twitter Chancery Daily, panggilan pengadilan mengacu pada dokumen dan komunikasi yang mencerminkan, merujuk pada, atau terkait dengan dampak atau pengaruh akun palsu atau spam pada operasi bisnis Twitter.
Ini juga merujuk pada dokumen yang terkait dengan bagaimana Twitter menggunakan mDAU atau pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi sebagai metrik utama. Menariknya, itu juga meminta dokumen yang berkaitan dengan memasukkan mDAU ke dalam kompensasi eksekutif atau direktur.
Dorsey bukan satu-satunya mantan eksekutif Twitter yang dipanggil oleh Musk. Kepala produk Twitter yang belum lama ini dikeluarkan Kayvon Beykpour dan mantan kepala pendapatan Bruce Falck juga telah menerima panggilan pengadilan.
Dilansir Engadget, Selasa (23/8/2022), Musk mengklaim Twitter telah menyesatkan dia dan publik tentang jumlah bot dan akun palsu di platform. Namun, pengacara Twitter berpendapat Musk telah berulang kali melanggar ketentuan perjanjiannya dengan perusahaan. Persidangan lima hari dijadwalkan akan dimulai pada 17 Oktober.
Dorsey sebelumnya mendukung tawaran Musk untuk membeli Twitter. Kala itu, dia mengatakan Musk adalah solusi tunggal yang dia percayai dan dapat mengeluarkan perusahaan dari situasi yang mustahil. Dorsey belum secara terbuka mempertimbangkan pertempuran hukum yang sedang berlangsung atau klaim Musk tentang bot dan akun palsu.