REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS — Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang mempertimbangkan cara untuk mendesain ulang teleskop ruang angkasa sinar-X utama setelah sejumlah negara anggota ESA mundur dari proyek tersebut. Athena atau Teleskop Lanjutan untuk Astrofisika Energi-Tinggi dipilih oleh ESA pada 2014 dan dimaksudkan untuk diluncurkan ke titik Lagrangian Matahari-Bumi 2, sebuah titik yang berjarak sekitar 1 juta mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi di sisi malam planet.
Di sana, ia akan mempelajari lubang hitam supermasif, pembentukan kelompok galaksi, supernova, dan fenomena kosmik lainnya dengan mengamati emisi sinar-X. SpaceNews melaporkan ESA sekarang sedang mencari kemungkinan untuk mengurangi desain observatorium dalam menghadapi kenaikan biaya. Keterangan ini mengutip komentar dari Paul McNamara, koordinator astronomi dan astrofisika ESA, selama presentasi 21 Juli kepada Komite Astrofisika dan Astronomi Badan Antariksa Amerika (NASA).
Dilansir Space pada Selasa (9/8/2022), Athena memiliki perkiraan biaya sekitar 1,17 miliar euro, disesuaikan dengan harga hari ini, saat pertama kali dipilih. Namun pada Mei tahun ini, perkiraan telah tumbuh menjadi 1,9 miliar euro, menurut laporan tersebut.
Misi telah berkembang dengan baik di sisi teknologi, termasuk pengembangan cermin baru yang ringan. Namun, biaya ESA telah meningkat karena sejumlah mitra menarik diri. “Beberapa negara anggota menyimpulkan bahwa mereka tidak dapat memenuhi komitmen mereka,” kata McNamara yang meminta ESA mengambil alih tanggung jawab mereka.
ESA ingin agar kenaikan biaya tidak berdampak pada misi lain dan sekarang mencari untuk mencakup kembali atau rescope Athena untuk mengurangi harga. McNamara menyatakan agensi tersebut tidak ingin membatalkan proyek tersebut.
Desain yang direvisi, yang dikenal sebagai NewAthena, kemungkinan akan mengubah konfigurasi instrumen sains proyek dan tujuan sains misi. Misi ini awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2028, tetapi perubahan pada misi tersebut dapat berimplikasi pada jadwalnya.
Perubahan juga dapat berdampak pada NASA, yang terlibat dalam muatan sains, menyediakan perangkat keras dan fasilitas pengujian dan kalibrasi. McNamara menyarankan ESA akan terbuka untuk keterlibatan yang lebih intensif dari badan antariksa sebagai salah satu opsi rescope.
“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami mencari apa pun yang dapat kami coba untuk mendapatkan misi terbaik dalam batasan program," katanya.