REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, belum genap sebulan berlalu sejak Teleskop Luar Angkasa James Webb mulai melakukan pengamatan ilmiah. Sekelompok peneliti menegaskan bahwa Webb kini telah menangkap galaksi tertua yang pernah dilihat.
Dilansir dari Earth Sky, temuan ini diungkap dalam laporan baru yang masih menjalani peer review dan diterbitkan di arXiv pada 20 Juli 2022. Alam semesta baru berusia 300 juta tahun ketika galaksi yang dikenal sebagai GLASS-z13, pertama kali muncul. Perlu diingat bahwa cahaya memiliki kecepatan tetap. Oleh karena itu, ketika kita mengamati benda-benda dari bagian lain alam semesta, kita akan kembali ke masa saat cahaya mereka meninggalkan mereka.
Cahaya dari galaksi-galaksi yang jauh didorong ke arah ujung merah spektrum elektromagnetik saat melewati miliaran tahun ruang dan waktu. Huruf "z" dilambangkan sebagai jumlah pergeseran merah oleh para ilmuwan.
Galaksi terjauh di alam semesta kita yang dikenal sebelum Webb adalah GN-z11 dan HD1. Faktor pergeseran merah atau "z," dari GN-z11, seperti yang dapat disimpulkan dari namanya, yaitu 11.
Menurut para ilmuwan, galaksi itu terbentuk kosmos berusia sekitar 400 juta tahun. Namun, HD1 hanya memegang rekor untuk waktu yang singkat ketika ditemukan pada bulan April. Saat ini, tampaknya GLASS-z13 ada sekitar 30 juta tahun sebelum HD1.
Galaksi tua dan kecil
Galaksi jauh lainnya sedang diperiksa oleh para ilmuwan selain GLASSz-13. Selain itu, mereka sedang memeriksa GLASSz-11, pesaing untuk menjadi salah satu galaksi pertama yang pernah kita lihat. Dibandingkan dengan galaksi yang saat ini dapat kita lihat, seperti Bima Sakti, kedua galaksi ini berukuran kecil.
Bima Sakti memiliki diameter sekitar 100.000 tahun cahaya. Sementara itu, GLASSz-13 dan GLASSz-11 memiliki diameter masing-masing 1.600 dan 2.300 tahun cahaya.
Galaksi Bima Sakti memiliki antara 100 dan 400 miliar bintang. Saat melihat ke GLASSz-13, peneliti menemukan GLASSz-11. Di luar angkasa, kedua galaksi terlihat dalam arah yang sama.