REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Para peneliti di Jerman mendemonstrasikan jerat kuantum dari dua atom yang dipisahkan oleh serat optik sepanjang 33 km. Ini adalah rekor jarak untuk komunikasi dan menandai terobosan menuju internet kuantum yang cepat dan aman.
Dilansir dari New Atlas, Senin (11/7/2022), jerat kuantum adalah fenomena luar biasa di mana dua partikel dapat menjadi begitu erat terkait. Mengubah sesuatu tentang satu partikel akan langsung mengubah pasangannya, tidak peduli seberapa jauh mereka terpisah.
Itu mengarah pada implikasi bahwa informasi sedang “diteleportasi” lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Ini adalah sebuah ide yang terlalu berlebihan bahkan untuk fisikawan Albert Einstein, yang terkenal menggambarkannya sebagai “aksi seram di kejauhan”.
Dilansir dari Space, ini adalah fenomena di mana satu partikel dapat secara efektif “mengetahui” sesuatu tentang partikel lain secara instan, bahkan jika kedua partikel itu dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Jerat kuantum telah ditunjukkan secara konsisten dalam eksperimen selama beberapa dekade.
Para ilmuwan memanfaatkan sifatnya yang aneh untuk dengan cepat mengirimkan data jarak jauh. Dalam studi baru, para peneliti dari Ludwig-Maximilians-University Muenchen (LMU) dan Saarland University kini telah memecahkan kuantum antara dua atom melalui serat optik.
Dalam percobaan mereka, tim menjerat dua atom rubidium yang disimpan dalam perangkap optik di dua bangunan berbeda di kampus LMU. Mereka dipisahkan oleh serat optik 700 m, yang diperpanjang hingga 33 km dengan gulungan kabel tambahan.
Foton kemudian dikirim ke kabel serat optik untuk bertemu di stasiun penerima di tengah. Di sana, foton menjalani pengukuran bersama, yang menjeratnya. Karena masing-masing sudah terjerat dengan atomnya sendiri, kedua atom menjadi terjerat satu sama lain juga.
Penelitian ini menandai rekor jarak baru untuk menjerat dua atom, yang dapat berfungsi sebagai simpul “memori kuantum”, melalui serat optik. Kuncinya adalah foton mediasi diubah menjadi panjang gelombang yang lebih panjang sehingga mereka melakukan perjalanan lebih jauh melalui serat-panjang gelombang alami mereka.
Tim mengatakan ini adalah langkah penting untuk mewujudkan internet kuantum yang praktis. Jaringan komunikasi seperti itu akan jauh lebih cepat dan lebih aman daripada yang digunakan saat ini.
Teknologi ini dapat dipasangkan dengan teknologi seperti satelit, yang sebelumnya telah menunjukkan kemampuan untuk memancarkan foton yang terjerat lebih dari ribuan kilometer. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature.