Kamis 07 Jul 2022 21:38 WIB

Studi Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Gangguan Autoimun dan Penyakit Kronis

Penelitian menunjukkan bahwa penyakit autoimun sedang meningkat di seluruh dunia.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Polusi udara. Ilustrasi
Foto:

Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam Arthritis Research & Therapy, Naizhuo Zhao dan rekan peneliti di McGill University menganalisis catatan kesehatan lebih dari 6 juta penduduk Quebec berusia 18 tahun ke atas. Setengahnya adalah wanita.

Mereka menemukan hubungan positif antara timbulnya penyakit autoimun dan partikel dalam polusi udara khususnya, partikel halus berukuran 2,5 mikrometer atau kurang, yang disebut PM2.5, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan jantung dan paru-paru kronis.  

Orang-orang dalam penelitian ini memiliki catatan kesehatan yang mencakup setidaknya empat tahun (rata-rata 10 tahun). Selama waktu itu sekitar 32.200 orang didiagnosis dengan penyakit autoimun sistemik.

Para peneliti menyesuaikan usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan apakah orang tinggal di daerah perkotaan atau pedesaan.  Mengontrol kebiasaan merokok tidak mengubah temuan.

 

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami interaksi antara berbagai bentuk polusi udara, terutama ozon, polutan berbahaya, dan penyakit autoimun. 

Tidak ada hubungan yang jelas ditemukan antara paparan ozon dan timbulnya penyakit autoimun dalam penelitian ini.  Selain itu, analisis tersebut tidak menyertakan data gas lain, seperti karbon monoksida atau sulfur dioksida, yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

"Kami harus juga mencatat bahwa, dalam menggunakan data kesehatan administratif, kami hanya mempelajari individu yang telah disajikan untuk (dan menerima) perawatan kesehatan," kata dia.

Penting untuk diingat juga bahwa sejumlah faktor lain terjerat dalam penyakit autoimun, termasuk genetika, diet makanan ultra-olahan dan infeksi virus umum. Dasar biologis perbedaan jenis kelamin pada penyakit autoimun juga menjadi fokus.

 

Namun, mengingat polusi udara menyelimuti seluruh kota, menargetkannya bisa memiliki manfaat kesehatan yang sangat besar.  Perkiraan terbaru menunjukkan jutaan kematian dini dapat dicegah di seluruh dunia setiap tahun jika menghapus bahan bakar fosil, dan membuat perubahan pada transportasi dan industri berat untuk mengurangi polusi udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement