REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim yang mempersiapkan Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk memulai operasi sainsnya telah menyelesaikan penyempurnaan kedua dari empat instrumen mutakhirnya. Teleskop paling canggih itu akan mengungkap gambar tingkat sains pertama teleskop kurang dari dua pekan dari sekarang, tepatnya pada 12 Juli 2022.
Mid-Infrared Instrument (MIRI) menggabungkan kamera yang memotret alam semesta dalam panjang gelombang mid-inframerah dan spektograf yang dapat menangkap spektrum cahaya dari bintang dan galaksi yang diamati. Spektrum ini, adalah sidik jari tentang bagaimana benda-benda langit menyerap cahaya. Spektrum bisa mengungkapkan komposisi kimianya.
MIRI beroperasi dalam empat mode, yang memungkinkan instrumen untuk fokus pada aspek yang berbeda dari objek yang dipelajari. Tim teknik menyimpulkan pengujian MIRI.
Tim memeriksa mode pencitraan korona grafisnya, yang memungkinkan para astronom untuk menutupi sebagian besar bintang dan hanya melihat cahaya di sekitarnya dari atmosfer bintang, korona. Di korona, Teleskop Luar Angkasa James Webb akan dapat melihat eksoplanet yang mengorbit bintang-bintang jauh itu.
“Kami senang bahwa MIRI sekarang berfungsi, instrumen canggih dengan kinerja di semua kemampuannya lebih baik dari yang diharapkan,” Gillian Wright, peneliti utama MIRI Eropa di Pusat Teknologi Astronomi Inggris, yang ikut mengembangkan instrumen, kata dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space, Ahad (3/7/2022).
MIRI dikembangkan bersama oleh NASA, European Space Agency (ESA) dan berbagai lembaga sains di Eropa dan Amerika. MIRI memerlukan suhu terdingin dari semua instrumen Webb agar berfungsi dengan baik.
Tersembunyi di balik tabir surya raksasa, seluruh teleskop harus mendingin hingga minus 370 derajat Fahrenheit (minus 223 derajat Celcius) setelah tiba di Lagrange Point 2, titik stabil secara gravitasi sekitar 930.000 mil (1,5 juta kilometer) jauhnya dari Bumi. Karena Webb mengamati cahaya inframerah, yang pada dasarnya adalah panas, kehangatan apa pun dari teleskop itu sendiri akan mengganggu sensor super sensitifnya.
MIRI, perlu suhu yang lebih dingin — minus 447 derajat F (minus 266 derajat C), yang hanya 12 derajat F (7 derajat C) di atas nol mutlak, suhu di mana gerakan atom berhenti. Untuk mencapai suhu dingin yang membekukan, MIRI dilengkapi dengan electrical cryocooler.
Tim Webb sebelumnya menyelesaikan commissioning Fine Guidance Sensor/Near Infrared Imager and Slitless Spectrograph (FGS/NIRISS). Personil misi masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan pada Near Infrared Camera (NIRCAM) dan Near InfraRed Spectrograph (NIRSpec).
NIRCAM adalah imager utama yang akan dapat melihat galaksi tertua dan terjauh. Semntara NIRSpec adalah sebuah spektrograf kuat yang akan mampu mengambil spektrum hingga 100 galaksi sekaligus.
Gambar kualitas sains pertama dari teleskop senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 149,7 triliun, yang merupakan observatorium ruang angkasa paling kompleks dan mahal yang pernah dibangun, akan dirilis ke publik pada 12 Juli.