REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendiri OnePlus, perusahaan rintisan teknologi Carl Pei membuat gebrakan baru telepon seluler yang bernama Nothing Phone 1. Carl sangat ambisi dengan ponsel Nothing Phone 1 yang diyakini bisa bersaing di pasaran. Ponsel ini baru akan tersedia pada 12 Juli mendatang.
Pada pekan lalu, perusahaan melelang 100 unit ponsel pertama yang diproduksi. Ponsel dilelang oleh StockX dan semua hasilnya akan digunakan untuk dana yang dikelola komunitas.
Dilansir dari androidauthority pada Selasa (28/6/2022), ambisi Carl jauh lebih besar dari sekadar desain. Carl telah berbicara tentang menciptakan ekosistem perangkat yang saling berhubungan dan kemampuan ponsel untuk berinteraksi dengan periferal terhubung yang dibuat oleh produsen lain juga.
"Mungkin tidak dapat mencapai semua mimpinya dalam satu atau dua iterasi pertama, tentu menyegarkan melihat sebuah perusahaan berbicara tentang ekosistem yang lebih luas daripada menciptakan strategi AIOT (Artificial Intelligence Of Things)," kata Salah Satu Pendiri OnePlus, Carl Pei.
Sebelumnya, startup ini berhasil menjual lebih dari 600.000 unit Nothing Ear 1. "Aku ingin Nothing Phone 1 berhasil. Ini adalah pandangan yang mengasyikkan dan menyegarkan tentang seperti apa tampilan ponsel. Saya juga sangat menyadari bahwa saya akan melupakan semua tentang desain saat saya meletakkan casing di atasnya, tetapi tidak seperti potongan logam monolitik yaitu Galaxy S22 Ultra saya, melepas casing Nothing Phone 1 masih akan membangkitkan beberapa emosi dan bahkan rasa kebersamaan jika Anda mau," kata dia.
Pada akhirnya, keberhasilan atau kegagalan telepon akan sepenuhnya bergantung pada seberapa baik merek menjalankan peluncuran, harga, dan dukungan pasca penjualan.
Diketahui, pasar smartphone sudah jenuh. Beberapa tahun terakhir mudah untuk memprediksi beberapa tren. Area fokus sebagian besar dilingkari di sekitar kamera yang sedikit lebih baik, pengisian daya yang lebih cepat dan desain yang sedikit dirapikan.
Rumor menunjukkan bahwa Nothing Phone 1 akan mengemas chipset Snapdragon 7-series yang menempatkannya tepat di kamp kelas menengah. Sementara itu, perusahaan seperti Xiaomi, Poco, Realme, dan yang lebih nyaman memanfaatkan skala ekonomi untuk menghadirkan chip kelas atas dan kamera terdepan ke segmen yang sama.