Ahad 19 Jun 2022 22:37 WIB

Ilmuwan Temukan Asal-Usul Black Death, Wabah Paling Dahsyat di Dunia 

Black death membunuh setengah dari populasi Eropa pada Abad Pertengahan.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bakteri. sejarawan telah memperdebatkan penyebab pandemi black death selama berabad-abad.
Foto:

 

Membandingkan strain wabah yang terdeteksi pada tikus modern dengan yang diurutkan dari kuburan, memberikan lebih banyak bukti untuk mendukung hipotesis peneliti studi. 

Mereka menemukan bahwa jenis wabah saat ini yang paling dekat hubungannya dengan jenis purba sekarang, ditemukan pada hewan pengerat liar yang tinggal di pegunungan Tian Shan, dekat dengan dua lokasi pemakaman, seperti marmut.

"Apa yang benar-benar luar biasa adalah bahwa hari ini, pada hewan pengerat yang tinggal di wilayah itu, kita memiliki kerabat terdekat dari strain bakteri wabah," kata penulis studi senior Johannes Krause, direktur di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi di Leipzig, Jerman.

"Kami tidak hanya menemukan nenek moyang Black Death, tetapi kami benar-benar menemukan nenek moyang dari sebagian besar jenis wabah yang beredar di dunia saat ini," kata dia.

Masih banyak yang belum tim ketahui, dari hewan mana penyakit itu berasal dan bagaimana penularannya ke manusia. Disisi lain, memahami asal-usul pandemi terbesar di dunia dapat membantu mempersiapkan wabah penyakit di masa depan, menurut Krause.

"Sama seperti Covid, Black Death adalah penyakit yang muncul, dan awal dari pandemi besar yang berlangsung selama sekitar 500 tahun. Sangat penting untuk memahami sebenarnya dalam keadaan apa itu muncul," kata Krause.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement