Kamis 16 Jun 2022 19:35 WIB

Air Mencair di 'Kutub Ketiga Bumi', Bisa Picu Banjir Sekaligus Kekeringan

Gletser di Tibet dan Himalaya meleleh dengan cara tak seimbang di utara dan selatan.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Gletser di Pegunungan Himalaya yang mencair.
Foto:

 

Saat perubahan es dan salju menjadi air cair semakin cepat, jumlah air cair di utara akan bertambah. Sementara pasokan di selatan akan turun. 

Dalam jangka pendek, ketidakseimbangan ini akan mengurangi kendala air di daerah-daerah seperti lembah Sungai Kuning dan Yangtze.  Namun, hal itu akan memperburuk kelangkaan di daerah aliran sungai Indus dan Amu Darya.

Masa Depan Menara Air Asia

Para ilmuwan percaya bahwa komunitas di utara Dataran Tinggi Tibet akan memiliki persediaan air yang lebih besar untuk jangka waktu yang lebih lama. Sedangkan mereka yang berada di selatan Dataran Tinggi akan membutuhkan lebih banyak air untuk periode waktu yang lebih singkat. 

Cekungan Indus selatan diperkirakan memiliki permintaan air terbesar. Permintaan sebagian besar didorong oleh kebutuhan untuk mengairi lahan pertanian. 

Faktanya, irigasi menggunakan 90 persen air di wilayah ini untuk membantu memberi makan penduduk yang besar di wilayah tersebut. Lahan pertanian beririgasi terbesar di dunia ditemukan di cekungan Sungai Brahmaputra Indus dan Gangga.

 

Menurut para ahli, saat iklim menghangat, kesenjangan utara-selatan akan melebar dalam dekade-dekade berikutnya abad ini. Stasiun pemantauan yang komprehensif, pemodelan canggih, dan pengelolaan air berkelanjutan adalah tiga prioritas masa depan para ilmuwan.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement