Saat perubahan es dan salju menjadi air cair semakin cepat, jumlah air cair di utara akan bertambah. Sementara pasokan di selatan akan turun.
Dalam jangka pendek, ketidakseimbangan ini akan mengurangi kendala air di daerah-daerah seperti lembah Sungai Kuning dan Yangtze. Namun, hal itu akan memperburuk kelangkaan di daerah aliran sungai Indus dan Amu Darya.
Masa Depan Menara Air Asia
Para ilmuwan percaya bahwa komunitas di utara Dataran Tinggi Tibet akan memiliki persediaan air yang lebih besar untuk jangka waktu yang lebih lama. Sedangkan mereka yang berada di selatan Dataran Tinggi akan membutuhkan lebih banyak air untuk periode waktu yang lebih singkat.
Cekungan Indus selatan diperkirakan memiliki permintaan air terbesar. Permintaan sebagian besar didorong oleh kebutuhan untuk mengairi lahan pertanian.
Faktanya, irigasi menggunakan 90 persen air di wilayah ini untuk membantu memberi makan penduduk yang besar di wilayah tersebut. Lahan pertanian beririgasi terbesar di dunia ditemukan di cekungan Sungai Brahmaputra Indus dan Gangga.
Menurut para ahli, saat iklim menghangat, kesenjangan utara-selatan akan melebar dalam dekade-dekade berikutnya abad ini. Stasiun pemantauan yang komprehensif, pemodelan canggih, dan pengelolaan air berkelanjutan adalah tiga prioritas masa depan para ilmuwan.