Sabtu 28 May 2022 18:08 WIB

Kecoa Pemakan Debu dari Misi Apollo akan Dilelang

Tanah bulan tidak beracun atau berbahaya bagi kecoa.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Debu bulan diekstrak dari perut kecoa. Kecoa ini memakan debu dari misi Apollo 11. Spesimen ini kini akan dilelang.
Foto:

Para astronot menjalani pemeriksaan medis di dalam Lunar Receiving Laboratory, fasilitas khusus yang dibangun oleh NASA untuk mengisolasi manusia bulan dan material dari dunia luar. 

Sementara berbagai makhluk invertebrata dari ikan, tikus, dan kecoa yang terpapar batu dan debu bulan akan dilihat bagaimana mereka bereaksi.

Eksperimen destruktif mengambil sekitar 10 persen dari 47,5 pon (22 kilogram) batuan bulan yang dikembalikan oleh misi Apollo 11. Tidak ada yang mengantisipasi untuk melihat benda-benda bulan setelah diberikan kepada ikan dan serangga.

Terlepas dari kenyataan bahwa periode karantina telah berakhir dan tidak ada hewan (atau astronot) yang mati akibat paparan mereka ke bulan, NASA menginginkan pengetahuan yang lebih baik tentang potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh materi luar angkasa.

NASA lalu menunjuk Marion Brooks, ahli entomologi dari Universitas St. Paul kemudian dikontrak oleh NASA untuk mempelajari lebih lanjut kecoak yang mabuk debu bulan. 

Brooks adalah orang pertama yang dipercaya dengan sampel bulan, meskipun dalam delapan kecoa yang diawetkan. Sementara itu, peneliti lain di seluruh dunia menunggu kedatangan batu bulan dan membersihkan debu bulan untuk penyelidikan.

Brooks membedah serangga untuk mempersiapkan slide jaringan untuk penelitian mikroskopis, meskipun dapat melihat debu bulan di dalamnya dengan mata telanjang. Dia belajar dengan kecoak yang diberi makan "setengah-setengah" regolith bulan mentah dan chow konvensional, serta kelompok yang memakan kotoran bulan yang disterilkan.

"Saya tidak menemukan bukti organisme menular," katanya saat itu, seraya menambahkan bahwa tanah bulan tidak beracun atau berbahaya bagi kecoa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement