Jumat 13 May 2022 21:38 WIB

Arkeolog Temukan Seni Gambar Cadas Periode Zaman Besi di Turki

Kompleks kuno ini menampilkan gambar seni cadas.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Para arkeolog menemukan sebuah kompleks di era Zaman Besi bawah tanah di Turki yang mungkin telah digunakan selama milenium pertama sebelum masehi.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog menemukan sebuah kompleks di era Zaman Besi bawah tanah di Turki yang mungkin telah digunakan sebagai situs sekte kesuburan selama milenium pertama sebelum masehi. Temuan ini berkat upaya penjarahan yang gagal, hingga akhirnya berhasil membawa para arkeolog ke lokasi tersebut.

Kompleks kuno ini menampilkan gambar seni cadas yang tidak biasa di dindingnya yang menggambarkan prosesi dewa dalam gaya Asyur. Gambar ini belum dipelajari secara menyeluruh karena ketidakstabilan struktur. 

Baca Juga

photo
Para arkeolog menemukan sebuah kompleks di era Zaman Besi bawah tanah di Turki yang mungkin telah digunakan selama milenium pertama sebelum masehi. - (. Önal, C. Uluda?, Y. Koyuncu; Antiquity Publ)
 

Menurut studi baru yang diterbitkan secara online 11 Mei di jurnal Antiquity, gaya seni ini tampaknya telah diadaptasi oleh kelompok-kelompok lokal. Seni ini menunjukkan seberapa dalam budaya Kekaisaran Neo-Asyur yang berasal dari Mesopotamia dan kemudian diperluas ke Anatolia, menyebar kepada orang-orang yang ditaklukkannya di wilayah ini.

Dilansir dari Live Science Rabu (11/5/2022), salah satu penulis studi Selim Ferruh Adalı, profesor sejarah kuno di Universitas Ilmu Sosial Ankara, menjelaskan bahwa temuan ini menjadi saksi pelaksanaan hegemoni Asyur di wilayah tersebut pada fase awal.

Setelah penjarah menemukan kompleks bawah tanah tua di bawah sebuah rumah di kota Turki dan mulai menargetkan harta karunnya, pihak berwenang mengetahuinya pada tahun 2017. Para penjarah ditangkap oleh polisi. Selanjutnya, penyelidik menemukan lubang buatan di lantai dua lantai rumah di desa Başbük di Turki selatan. 

Polisi memberi tahu Museum Arkeologi Anlurfa. Para arkeolognya menemukan bahwa bukaan itu yang berukuran sekitar 7 kali 5 kaki (2,2 kali 1,5 meter), mengarah ke ruang masuk bawah tanah yang rumit yang diukir dari batuan dasar batu kapur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement