REPUBLIKA.CO.ID, NORTH DAKOTA -- Para ilmuwan arkeolog Amerika Serikat (AS) sedang mengumpulkan sisa-sisa hari kepunahan dinosaurus. Menurut The New York Times, dikutip people, ahad (10/4/2022), para ilmuwan yang mempelajari sebuah situs di North Dakota percaya bahwa mereka telah menemukan potongan-potongan asteroid yang menabrak Bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu di lepas Semenanjung Yucatán.
Diyakini objek tersebut menyebabkan kehancuran yang meluas dan menyebabkan kepunahan dinosaurus. Kepunahan dinosaurus ini, membuka jalan bagi spesies mamalia untuk berevolusi dan menguasai planet ini.
Ketika asteroid menghantam, ledakan itu menciptakan kawah sedalam 20 mil dan mengirim puing-puing cair ke udara. "Pecahan dan puing itu kemudian mendingin menjadi 'bola kaca'," jelas surat kabar The New York Time.
Para ahli mengatakan bahwa objek-objek ini adalah tanda yang jelas bahwa tabrakan asteroid telah terjadi. Selama jutaan tahun, beberapa bola telah diubah karena interaksi dengan lingkungan.
Namun, di situs North Dakota, disebut Tanis, beberapa bola telah diawetkan dalam resin getah damar, seperti laporan The New York Times. Seorang profesor Universitas Manchester, Robert DePalma mengatakan, para peneliti Tanis telah menemukan bola yang berisi potongan-potongan batu yang tidak meleleh.
Ketika menguji fragmen, mereka menemukan bahwa potongan ini mengandung bagian kerak batu kapur dari kawah tumbukan asteroid dari ribuan mil jauhnya. Tetapi potongan ini juga mengandung beberapa bagian besi, nikel, dan kromium dalam jumlah tinggi. Elemen-elemen ini konsisten dengan material asteroid, dan mungkin berasal dari elemen yang bertabrakan dengan Bumi pada kejadian yang menentukan itu.
"Semua bongkahan kotor kecil ini ada di sana," kata DePalma saat berpidato di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA minggu ini, menurut outlet tersebut.
Ia mengakui melihat bagian potongan dari asteroid itu saja membuat pengalaman yang merinding. Seperti yang dicatat oleh Times, temuan DePalma belum dikirimkan ke jurnal peer-review.
Profesor Phil Manning, supervisor PhD DePalma, mengatakan kepada BBC bahwa dia juga percaya potongan-potongan itu berasal dari asteroid yang terkenal itu.
"Kami mampu memisahkan kimia dan mengidentifikasi komposisi bahan itu," kata Manning.
"Semua bukti, semua data kimia dari penelitian itu menunjukkan dengan kuat bahwa kita sedang melihat sepotong bagian dari penabrak asteroid yang mengakhiri hidup para dinosaurus itu," tambah Manning.
Selain itu, DePalma mengatakan kaki dinosaurus yang diawetkan yang mungkin telah mati pada hari asteroid itu ditemukan di situs Tanis. "Kami memiliki begitu banyak detail dengan situs ini yang memberi tahu kami apa yang terjadi dari waktu ke waktu," kata DePalma, menurut BBC.
"Detail ini hampir seperti menontonnya diputar di film. Anda melihat kolom batu, Anda melihat fosil di sana, dan itu membawa Anda kembali ke masa kejadian itu," ungkapnya.