Kamis 28 Apr 2022 07:46 WIB

Ilmuwan Sebut Ada Kemiripan Greenland dan Bulan Jupiter, Berpotensi Kehidupan?

Mekanisme yang ada di Greenland mungkin juga terjadi di Europa

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Planet Jupiter dan bulannya Europa
Foto:

Menonjol dan tersebar luas

Di Europa, punggungan ganda muncul sebagai luka dramatis di permukaan beku dengan puncak mencapai sekitar 1000 kaki dan lembah selebar setengah mil. Para ilmuwan telah mengetahui tentang fitur-fitur itu sejak pesawat ruang angkasa Galileo mencitrakan permukaan bulan pada 1990-an. Namun, mereka belum menemukan penjelasan yang kuat tentang bagaimana mereka berevolusi.

Ilmuwan menggunakan data ketinggian permukaan dan radar penembus es yang dikumpulkan oleh Operasi IceBridge NASA dari 2015 hingga 2017 di Greenland untuk menyelidiki hal ini. Punggungan itu terbentuk ketika es retak di sekitar kantung air cair bertekanan yang membeku kembali di dalam lapisan es, menyebabkan dua puncak naik ke bentuk yang berbeda. 

"Di Greenland, punggungan ganda ini terbentuk di tempat di mana air dari permukaan danau dan sungai sering mengalir ke dekat permukaan dan membeku kembali," kata penulis utama studi Riley Culberg, seorang Ph.D. mahasiswa teknik elektro di Stanford. 

Kompleksitas Bola Salju

Cangkang Europa tampaknya mengalami berbagai proses geologis dan hidrologis. Cangkang es yang dinamis membantu kelayakhunian dengan memfasilitasi aliran nutrisi dari benda langit terdekat yang disimpan di bagian atas dengan laut dalam.

"Orang-orang telah mempelajari pegunungan ganda ini selama lebih dari 20 tahun sekarang, tetapi ini adalah pertama kalinya kami benar-benar dapat menyaksikan sesuatu yang serupa di Bumi dan melihat alam melakukan keajaibannya," kata rekan penulis studi Gregor Steinbrügge, seorang ilmuwan planet. di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA yang mulai mengerjakan proyek tersebut sebagai peneliti pasca doktor di Stanford. 

"Kami membuat langkah yang jauh lebih besar untuk memahami proses apa yang sebenarnya mendominasi fisika dan dinamika cangkang es," tambahnya.

Rekan penulis mengklaim bahwa teori mereka tentang bagaimana bentuk punggungan ganda begitu rumit sehingga mereka tidak dapat membayangkannya tanpa analog Bumi.

"Mekanisme yang kami kemukakan dalam makalah ini hampir terlalu berani dan rumit untuk diusulkan tanpa melihatnya terjadi di Greenland," kata Schroeder.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement