Rabu 20 Apr 2022 11:55 WIB

Uranus Jadi Daftar Prioritas Teratas untuk Misi NASA Besar Berikutnya

Misi Uranus akan menjadi yang pertama sejak Voyager 2 mempelajari Uranus pada 1986.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Observatorium Sinar-X Chandra milik Badan Antariksa Amerika (NASA) para astronom mendeteksi sinar-X (berwarna pink) yang berasal dari Uranus.
Foto:

Misi ke Neptunus lebih sulit

Sebuah misi ke Neptunus, yang jauh lebih jauh dari Bumi daripada Uranus, mungkin akan membutuhkan roket yang lebih besar, seperti roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA. Laporan tersebut mengusulkan misi yang akan menjatuhkan penyelidikan ke arah Uranus untuk mengeksplorasi misteri seperti apa yang mendorong angin kencang bertiup melalui atmosfernya, yang terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.

Pesawat ruang angkasa utama akan menghabiskan waktu bertahun-tahun terbang mengelilingi planet ini, mengumpulkan pengamatan pada fitur-fitur seperti medan magnet yang mungkin menggerakkan aurora bercahaya Uranus. “Kita berbicara tentang misi untuk mempelajari seluruh sistem Uranus,” kata Mark Hofstadter, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California.

Menelan Biaya Besar

Jika NASA memutuskan untuk mengejar misi Uranus, yang dapat menelan biaya hingga 4,2 miliar dolar AS, NASA mungkin akan bermitra di Badan Antariksa Eropa (ESA). Pada 2021, ESA menerbitkan studi prioritas jangka panjang yang mencakup proposal bahwa badan tersebut bermitra dengan badan antariksa lain untuk mempelajari planet raksasa es.

 

“Pertanyaan kuncinya sekarang adalah apakah ada ruang dalam anggaran nasional dan program sains ESA untuk kemitraan yang ambisius,” kata Leigh Fletcher, ilmuwan planet di University of Leicester, Inggris. “Kita harus menunggu dan melihat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement