REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Para ilmuwan mengatakan Great Barrier Reef, terumbu karang terbesar di dunia mengalami peristiwa pemutihan massal keenam. Pemutihan terumbu karang yang terletak di Australia ini sebagai akibat gelombang panas yang didorong oleh perubahan iklim.
“Lebih dari separuh tutupan karang hidup yang dapat kita lihat dari udara sangat memutih sepenuhnya putih dan dapat memiliki tanda-tanda fluoresensi dalam warna merah muda, kuning dan biru,” kata Neal Cantin, ahli biologi karang di Institut Australia dari Ilmu Kelautan, dalam sebuah video yang diposting ke YouTube, dilansir dari Futurism.
Pemutihan telah mencapai titik di mana Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) merekomendasikan agar terumbu karang ditambahkan ke daftar situs warisan global yang terancam punah. Perkembangan terbaru tampaknya tidak menuju ke arah yang benar.
Terumbu karang sering dikaitkan dengan lingkungan tropis, lautan yang berkilauan, dan spesies ikan yang berwarna-warni. Namun, saat ini, terumbu karang mungkin memiliki lebih banyak kesamaan dengan laut dingin Kutub Utara dan lapisan es Antartika.
Pekan lalu, gelombang panas menghantam kedua kutub, menyebabkan pemanasan yang dramatis dan memecahkan rekor. Hari berikutnya, tersiar kabar bahwa lapisan es seukuran kota New York telah runtuh di Antartika Timur.