Kamis 24 Mar 2022 07:32 WIB

Ilmuwan Temukan Asal Muasal Gelembung Raksasa yang Membentang di Galaksi Bima Sakti

Di galaksi Bima Sakti membentang gelembung Fermi dan eROSITA.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Ilmuwan menemukan adanya gelembung fermi di ujung galaksi Bima Sakti.
Foto: nasa
Ilmuwan menemukan adanya gelembung fermi di ujung galaksi Bima Sakti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut penelitian baru, dua struktur paling aneh dan paling kolosal di Bima Sakti mungkin terbentuk dalam ledakan sepanjang 100.000 tahun di pusat galaksi kita. Struktur tersebut dinamai gelembung Fermi dan gelembung eROSITA sesuai dengan masing-masing teleskop yang menemukannya.

Dilansir dari Live Science, Kamis (17/3/2022), dua gelembung itu menjangkang pusat Bima Sakti dalam bentuk jam pasir yang sangat besar. Satu set gelembung membentang lebih dari 25.000 tahun cahaya di atas bidang galaksi.

Baca Juga

Gelembung lainnya membentang jauh di bawahnya. Dua set gelembung tumpang tindih satu sama lain, tetapi tampaknya terbuat dari bahan yang berbeda secara fundamental.

Gelembung Fermi, diisi dengan partikel ultra-cepat yang disebut sinar kosmik. Ini hanya dapat dilihat oleh teleskop yang mendeteksi sinar gamma berenergi tinggi. Sedangkan gelembung eROSITA-berisi gas panas yang menyala-nyala, hanya terlihat sebagai sinar-X.

Para ilmuwan memperdebatkan asal-usul mereka, tetapi satu hal tentang gelembung itu jelas: keduanya adalah hasil dari ledakan kuno dan kuat di suatu tempat di dekat pusat galaksi sejak lama.

Sekarang, dalam sebuah studi baru yang diterbitkan 7 Maret di jurnal Nature Astronomy, para peneliti menggambarkan bagaimana mereka mensimulasikan sejarah ledakan gelembung Fermi dan eROSITA. Simulasi ini untuk menentukan dengan tepat di mana, kapan, dan bagaimana mereka diciptakan.

Menggunakan data dari survei sinar gamma dan sinar-X yang mengungkap struktur misterius, penulis penelitian menunjukkan bahwa kedua set gelembung kemungkinan dihasilkan dari ledakan panjang lubang hitam supermasif di pusat galaksi kita, mulai 2,6 juta yang lalu.

Dipicu oleh ribuan materi senilai matahari yang jatuh ke dalam lubang hitam selama puluhan ribu tahun, ledakan itu akan menembakkan jet kembar partikel berenergi tinggi ke luar angkasa dengan kecepatan mendekati cahaya, menggembungkan gelembung raksasa dan mendorong materi di dekatnya jauh melintasi galaksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement