Perang Rusia, perang bahan bakar fosil
Svitlana Krakovska, seorang ilmuwan terkemuka di Institut Hidrometeorologi Ukraina, dan tim ilmuwan Ukraina lainnya terus menghadiri pertemuan virtual yang dikelola PBB untuk mempersiapkan laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Dilansir dari The Guardian pada Rabu (9/3/2022), anggota delegasi harus meninggalkan proyek segera mencari perlindungan di tempat penampungan serangan udara atau melarikan diri sepenuhnya dari Ukraina.
"Jelas bahwa akar dari kedua risiko terhadap kemanusiaan ini berakar pada bahan bakar fosil." kata Krakowska.
"Pembakaran minyak, gas, dan batubara menyebabkan pemanasan dan dampak yang perlu kita adaptasi. Dan Rusia menjual sumber daya ini dan menggunakan uangnya untuk membeli senjata," katanya.
Uni Eropa akan mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia
Presiden AS Joe Biden menyatakan pada hari Selasa (8/3/2022) bahwa Amerika Serikat akan melarang impor minyak, gas, dan batubara Rusia. Amerika Serikat mengimpor kurang dari 10 persen energinya dari Rusia, tetapi pembatasan itu diperkirakan akan mempengaruhi harga gas dan barang-barang minyak lainnya di Amerika Serikat.
Komisi Eropa juga meluncurkan dua langkah untuk mengurangi ketergantungan Uni Eropa (UE) pada gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini dan untuk membuat negara-negara yang berafiliasi dengan UE "independen" dari bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2030. Gas alam cair sekarang akan datang dari Amerika Serikat dan Qatar, bukan dari Rusia. Sementara bio metana dan hidrogen akan digunakan lebih banyak di tahun-tahun mendatang.