REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perusahaan rintisan Venturi Astrolab, mengumumkan pengembangan rover Flexible Logistics and Exploration (Flex) pada 10 Maret. Rover ini ditujukan untuk kargo saat melakukan eksplorasi di Bulan.
Rover bulan modular dapat mengurangi biaya eksplorasi permukaan bulan. Secara konsep, rover ini berpotensi digunakan untuk kunjungan manusia ke Mars. Hal itulah yang dibayangkan oleh startup teknologi luar angkasa yang berbasis di Kalifornia.
Rover sedang dirancang dengan program Artemis NASA. Program yang diharapkan dapat mengirim astronaut ke bulan pada 2025 (mungkin ditunda hingga setidaknya 2026), akan melibatkan serangkaian misi, semuanya membutuhkan teknologi transportasi bulan.
Dilansir dari Space, Kamis (17/3/2022) misi Apollo 15,16, dan 17 NASA, yang mendarat di bulan antara 1971 dan 1972, semuanya membawa rover eksplorasi yang dapat digunakan astronaut untuk berkendara di sekitar lokasi pendaratan.
Uni Soviet mengirim beberapa robot rover pada 1970-an. Misi bulan Chang'e Cina telah mengirim penemu ke sisi dekat dan jauh bulan dalam dekade terakhir.
FLEX dimaksudkan untuk melawan tren rover custom yang cenderung diluncurkan sekitar sekali per dekade ke bulan atau Mars, di mana NASA telah mengerahkan beberapa rover sejak 1990-an.
“Agar umat manusia benar-benar hidup dan beroperasi secara berkelanjutan di luar Bumi, perlu ada jaringan transportasi yang efisien dan ekonomis mulai dari landasan peluncuran hingga pos terdepan,” kata Jaret Matthews, pendiri dan CEO Astrolab.
FLEX, yang dalam tahap awal desain, mungkin dapat mendukung dua astronaut di lingkungan yang tidak bertekanan, sesuai dengan persyaratan Lunar Terrain Vehicle (LTV) NASA.
Persyaratan spesifikasi untuk rover dibeberkan NASA pada 2020 kepada industri untuk membantu mewujudkan kendaraan tersebut. Beberapa industri tertarik mengembangkan termasuk pemain besar.
NASA merilis permintaan terbaru untuk industri pada Oktober 2021. NASA memperkirakan LTV terbang ke bulan tidak lebih awal dari 2027 di atas kapal Artemis 5, menurut laporan SpaceNews baru-baru ini.
Perbedaan FLEX, kata Astrolab, berasal dari arsitektur sistem mobilitas barunya, yang memberinya kemampuan untuk mengambil dan menyimpan muatan modular untuk mendukung ilmu robotik, eksplorasi, logistik, survei/ persiapan lokasi, konstruksi, pemanfaatan sumber daya, dan aktivitas lainnya.
Sebuah prototipe baru-baru ini diuji selama lima hari di gurun California dekat Death Valley. Mantan astronaut Badan Antariksa Kanada Chris Hadfield berpartisipasi dalam proses feedback pada kinerja kendaraan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika